Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Kenaikan Harga Saham BBTN sebagai Bentuk Kepercayaan Investor

Saham Emiten Perbankan Diminati

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Fundamental PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang terus menorehkan kinerja positif menjadi daya tarik bagi investor untuk mengoleksinya saham emiten perbankan pelat merah ini. Pengamat pasar modal, Haryajid Ramelan, menilai secara fundamental kinerja saham BBTN tidak perlu diragukan.

Saham yang tahun lalu sempat mengalami kenaikan lebih dari 100 persen ini termasuk saham yang masih menjadi skala prioritas pegangan investor institusi seperti dana pensiun dan manajer investasi (fund manager). "Menyikapi bisnis perbankan harusnya masih sangat menarik, termasuk tentunya kinerja fundamental dari BBTN," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (10/7).

Menurut Haryajid, kondisi Bank BTN saat ini sanw gat diuntungkan dengan relaksasi aturan loan to value (LTV) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) ditambah adanya skema baru dari fasilitas likuiditas pembiayaan perumahaan (FLPP) atau KPR bersubsidi. "Ini tentu menguntungkan BTN dari sisi bisnis sehingga penyaluran KPR akan meningkat," ujar dia.

Adapun skema barunya yakni KPR FLPP dananya 75 persen dari pemerintah dan 25 persen dari PT Sarana Multi Financial (Persero) atau SMF. Upaya Perseroan lainnya, dikatakan Haryajid, yakni dengan menggenjot dana murah sehingga cost of fund jadi murah dan bisa membuat bunga kredit Bank BTN tidak naik.

Dengan strategi yang dilakukan, seharusnya saham BBTN bisa kembali menguat ke level wajar. Selain itu, dengan penurunan saham Bank BTN karena faktor global seharusnya menjadi peluang bagi investor kembali mengoleksi untuk investasi jangka panjang. "Saham merupakan instrumen jangka panjang, dan ini juga sudah terbukti bahwa saham perbankan telah banyak memberikan kontribusi keuntungan bagi investor yang mengoleksi jangka panjang," tegas Haryajid.

Kepercayaan Investor

Sementara itu, Direktur Keuangan & Treasury Bank BTN, Iman Nugroho Soeko, menyatakan kenaikan harga saham Perseroan pada perdagangan saham Senin (9/7) merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap kinerja Perseroan. "Kami akan berusaha keras agar kinerja keuangan hingga akhir tahun ini mencapai target.

Kami optimistis pertumbuhan bisnis bisa mencapai 20 persen," terang Iman. Untuk mencapai target bisnis tersebut, Bank BTN akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, peningkatan dana pihak ketiga (DPK) berbiaya rendah sehingga NIM terjaga dan pencapaian target fee based income.

"Jadi, tidak perlu khawatir mengenai bisnis BTN yang kami bisa lakukan adalah membukukan kinerja yang sesuai dengan target dan itu baru akan dilihat investor atau masyarakat setelah laporan keuangan Juni, September dan Desember nanti keluar," papar Iman. Bank BTN yang baru saja meraih kembali predikat sebagai Bank Terbaik 2018 atas keberhasilan Perseroan mencatatkan lompatan posisi aset selama enam tahun terakhir dan menembus peringkat ke-5 bank dengan aset terbesar.

Predikat sebagai Bank Terbaik 2018 yang disematkan kepada Perseroan, menjadi pemacu bagi manajemen untuk terus menggelar transformasi dan membawa Bank BTN menjadi global player. Dalam hal ini aksi berbenah dan transformasi menjadi kunci utama keberhasilan yang berhasil diraih Perseroan.

"Berbagai transformasi akan terus kami lakukan untuk mencapai target menjadikan Bank BTN sebagai global player pada 2025 mendatang," tambahnya. BTN juga meraih predikat sebagai Bank Terbaik 2018 pada kategori bank umum dengan modal inti 5-30 triliun rupiah. Dari 17 bank yang masuk dalam kategori tersebut, Bank BTN berhasil meraih predikat Bank Terbaik 2018.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top