Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rute Dagang Kuno Ditutup pada Era Kesultanan Utsmaniyah

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bahkan setelah Aurelius, sutra tetap populer, meski semakin mahal, sampai jatuhnya Kekaisaran Romawi pada 476 Masehi. Roma selamat dari bagian timurnya yang kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium dan yang membawa keranjingan Romawi pada sutra.

Sekitar tahun 60 M, masyarakat barat menyadari bahwa sutra tidak ditanam di pohon-pohon di Tiongkok, tetapi sebenarnya dipintal oleh ulat sutra. Orang Tiongkok dengan sengaja merahasiakan asal usul sutra dan dengan hati-hati menjaga ulat sutra mereka dan dalam proses pemanenan.

Kaisar Bizantium Justinian (527- 565 M) yang lelah membayar harga selangit yang diminta Tiongkok untuk sutra, mengirim dua utusan yang menyamar sebagai biarawan ke Tiongkok untuk mencuri ulat sutra dan menyelundupkannya ke barat.

Jaringan Sutra yang dirintis sejak 130 SM oleh Dinasti Han (202 SM - 220 M) berlangsung hingga 1453 M. Namun jaringan ini terputus ketika Kesultanan Utsmaniyah memboikot perdagangan barat dengan menutup rute-rute tersebut.

Ketika rute ditutup orang Eropa telah terbiasa dengan barang-barang dari timur, dan ketika Jalur Sutra ditutup, para pedagang perlu menemukan jalur perdagangan baru untuk memenuhi permintaan barang-barang tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top