Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rutan Militer Indonesia Menggunakan Artificial Intelligence (AI)

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di zaman digital seperti sekarang penggunaan teknologi dan internet sudah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Kemajuan teknologi bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai macam usia dan penyebarluasan informasi pun sangat mudah di zaman ini.

Penggunaan Information Communication Technology (ICT) dalam industri sudah menjadi penting bila ingin berkembang.

ICT merupakan terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi yang berkualitas.

Pemanfaatan ICT telah banyak diterapkan diberbagai bidang industri, seperti pendidikan, perpustakaan, perbankan, manufaktur dan masih banyak lagi

Pertama di Indonesia, smart instalasi rumah tahanan militer menggunakan Information Communication Technology dalam pengoperasiannya.

  • Rutan Tercanggih Diresmikan

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa meresmikan pengoperasian instalasi rumah tahanan militer berbasis Information Communication Technology (ICT) di Markas Polisi Militer Kodam Jayakarta (Mapomdam Jaya), Jakarta Selatan pada Selasa (20/4).

"Untuk pertama kalinya TNI AD memiliki smart instalasi tahanan militer. Smart ini karena memang berbasis ICT" kata Andika.

  • Fasilitas Dilengkapi Sistem Artificial Intelligence (AI)

Fasilitas ini telah telah dilengkapi dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk memantau gerak gerik para tahanan, sehingga lebih nyaman dan manusiawi. Bahkan, minim terjadi praktik persekusi dan kekerasan.

"Tidak mungkin lagi ada bullying di dalam, karena segala bentuk gerakan ada analisisnya, dan analisisnya dilakukan oleh 'artificial intelligence', jadi sudah otomatis," tuturnya.

Smart instalasi rumah tahanan militer tersebut, sudah terintegrasi dan terprogram serta dikendalikan otomatis dengan perangkat elektronik.

Mulai dari penguncian sel hingga menyalakan atau mematikan lampu masing-masing ruang tahanan.

"Semuanya ini sudah diintegrasikan sedemikian rupa. Satu sangat aman, kedua juga sangat terkendali karena semuanya sudah diprogram. Jadi sudah tidak lagi manual penguncian, kemudian nyala lampu dan semuanya, jadi semuanya sudah diprogram secara elektronik sehingga bisa otomatis," jelasnya.

  • Kapasitas Ruang Tahanan

Fasilitas rutan tersebut memiliki 37 ruangan tahanan. Terbagi menjadi empat golongan yang disesuaikan dengan pangkat.

Terdapat 92 kamera dengan sistem AI yang ditanamkan di instalasi tahanan dan terdiri dari beberapa kamera yang mampu mendeteksi pemanjatan hingga perkelahian. Jika tahanan terdeteksi, maka akan memicu alarm di Command Center.

Fasilitas smart instalasi rumah tahanan militer di Pomdam Jaya dibangun luas lahan 1.500 meter persegi dan dapat menampung 83 orang binaan.

  • Menambah Fasilitas Smart Instalasi Tahanan Militer

TNI AD Juga menargetkan akan menambah satu lagi fasilitas smart instalasi tahanan militer tahun ini.

"Kita berharap karena kami sedang menyusun rencana, semoga kita bisa mendapatkan satu lagi tahun ini dalam hal pengadaannya ya. Kalau pengerjaannya kan membutuhkan waktu," tutur Andika.

"Kami berusaha untuk menambah tahun ini dan pertimbangan kami ditempatkan di wilayah-wilayah yang cukup padat untuk populasi Prajurit Angkatan Darat-nya. Jadi prioritas adalah di Jawa setelah di Jakarta nanti kita pertimbangkan apakah di Jawa Timur atau di Jawa Barat," ucapnya.

  • Menghabiskan Dana Sekitar 100 Miliar

Fasilitas rutan tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk membangun fasilitas tersebut.

"Anggarannya sendiri ini sekitar Rp 100 miliar, itu anggaran tahun lalu 2020. Kita juga merasa beruntung karena sekalipun kita juga harus berbagi dalam hal pemotongan anggaran karena kita menghadapi pandemi, tapi kita masih bisa mewujudkan instalasi tahanan militer ini," ucapnya. arn


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top