Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Russia Mudur dari Kesepakatan, Ketahanan Pangan Global Terancam

Foto : ANATOLII STEPANOV/AFP

Ladang gandum di Desa Novosofiivka, Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Russia pada Senin (17/7) memgumumkan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Kesepakatan ini terobosan masa perang sehingga Ukraina bisa mengekspor gandum dan produk pertanian lain ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia, tempat kelaparan jadi ancaman dan harga pangan tinggi mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan.

Dilaporkan oleh Associated Press (AP), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Russia akan menangguhkan Inisiatif Butir Laut Hitam sampai tuntutannya untuk mendapatkan makanan dan pupuknya sendiri ke dunia terpenuhi. Sementara Moskow mengeluhkan pembatasan pengiriman dan asuransi telah menghambat ekspor pertaniannya, Russia telah mengirimkan gandum dalam jumlah yang mencapai rekor.

"Ketika bagian dari kesepakatan Laut Hitam terkait dengan Russia diimplementasikan, Russia akan kembali mengimplementasikan kesepakatan tersebut," kata Peskov.

Penangguhan itu menandai berakhirnya kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki musim panas lalu untuk mengizinkan pengiriman pangan meninggalkan wilayah Laut Hitam setelah invasi Russia ke Ukraina memperburuk krisis pangan global. Inisiatif ini dipuji karena membantu menurunkan harga gandum, minyak sayur, dan komoditas pangan lainnya yang melonjak.

Ukraina dan Russia adalah pemasok global utama gandum, jelai, minyak bunga matahari, dan produk makanan terjangkau lainnya yang diandalkan oleh negara-negara berkembang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top