Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Kapal Perang Russia Tenggelam Setelah Dihajar Misil Ukraina

Russia Gempur Pabrik Misil di Kyiv

Foto : AFP/Max DELANY

Kapal Perang Russia l Kapal perang penjelajah Russia, Moskva, saat berpatroli di Laut Mediterania pada 2015 lalu. Kapal perang AL Russia ini tenggelam setelah terjadi ledakan pada Kamis (14/4) lalu. Sementara militer Ukraina mengklaim mereka telah menyerang kapal perang Moskva dengan misil buatan dalam negeri.

A   A   A   Pengaturan Font

VYSHNEVE - Sebuah pabrik alutsista militer Ukraina di luar Kyiv yang memproduksi misil yang diduga digunakan untuk menyerang kapal perang Moskva milik Angkatan Laut Russia, jadi sasaran serangan Russia. Informasi ini disampaikan seorang wartawanAFPdi tempat kejadian pada Jumat (15/4).

"Sebuah bengkel perakitan dan gedung administrasi di pabrik Vizar, di Vyshneve, pinggiran Kota Kyiv dekat Bandara Internasional Zhuliany, rusak parah," lapor wartawanAFPitu.

"Sekitar 50 kendaraan yang diparkir di dekat pabrik mengalami kerusakan pada kaca jendelanya," imbuh dia.

Sementara itu dua pekerja di lokasi pabrik Vizar mengatakan kepadaAFPbahwa serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Russia sebelumnya mengumumkan telah menyerang pabrik menggunakan misil jarak jauh berbasis laut, Kalibr.

Serangan itu terjadi sehari setelah Ukraina mengklaim telah menghancurkan kapal perang Moskva milik AL Russia, yang kemudian dikatakan oleh Moskwa telah tenggelam.

Menurut sebuah pernyataan di situs web produsen senjata negara Ukraina, Ukroboronprom, pabrik Vizar memproduksi misil Neptunus.

Gubernur wilayah Odessa selatan Ukraina, Maxim Marchenko, mengatakan pada Kamis (14/4) bahwa tentara Ukraina telah menggunakan misil Neptunus untuk menyerang kapal perang Moskva."Misil Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Russia. Kemenangan bagi Ukraina!" tulis Gubernur Marchenko di media sosialTelegram.

Kementerian Pertahanan Russia tidak memberi penjelasan atas tenggelamnya kapal perang besar milik mereka dan hanya mengatakan bahwa kebakaran telah meledakkan amunisi di atas kapal sepanjang 186 meter itu. Dikatakan juga bahwa kapal penjelajah itu tenggelam dalam upaya untuk menariknya ke pelabuhan terdekat.

Kapal perang Moskva telah memimpin serangan dari arah laut selama 7 pekan serbuan Russia ke Ukraina. Armada yang dipimpin Moskva selama ini telah memblokade akses Ukraina ke Laut Hitam dan menggempur kota pelabuhan Mariupol.

Menanggapi tenggelamnya kapal perang Moskva itu, juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan insiden itu akan berdampak pada kemampuan tempur Russia. "Ini adalah pukulan besar bagi armada Laut Hitam, ini adalah bagian penting dari upaya mereka untuk mengeksekusi semacam dominasi angkatan laut di Laut Hitam," kata Kirby.

Peringatan CIA

Sementara itu kepala Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS) mengatakan ancaman Russia untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina tidak dapat diremehkan.Direktur CIA, William Burns, menyampaikan komentar tersebut dalam pidato di Institut Teknologi Georgia di Atlanta pada Kamis (14/4).

Ketika ditanya mengenai apakah Russia dapat menggunakan senjata nuklir, Burns mengatakan kemungkinan penggunaan senjata taktis atau berdaya rendah oleh Russia tidak dapat dianggap remeh.

Ia merujuk pada kemungkinan keputusasaan Presiden Russia, Vladimir Putin, dan para pemimpin pemerintahannya, dengan menyebut kemunduran dalam operasi militernya.

"Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Russia akibat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak boleh satupun diantara kita yang patut menganggap enteng ancaman penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir skala rendah," ucap Burns. "Saya telah belajar selama bertahun-tahun untuk tidak pernah meremehkan tekad Putin yang tak kenal lelah, terutama menyangkut Ukraina," imbuh dia.

Namun, Burns menambahkan CIA belum memastikan banyak bukti nyata bahwa Russia tengah bersiap menggunakan senjata nuklir.AFP/VoA/NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top