Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Nuklir I Sejumlah Negara Eropa Dukung Penyelamatan Kesepakatan Iran

Russia dan Tiongkok Minta PBB Selamatkan Kesepakatan Iran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Russia dan Tiongkok berharap PBB bisa menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran. Dua negara ini pun mengajukan rancangan kesepakatan bersama agar negara-negara lain menekennya.

JENEWA - Russia dan Tiongkok pada Selasa (24/4) menyeru pada forum perlucutan senjata nuklir yang dipromotori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar negara-negara lain menyokong kesepakatan nuklir Iran yang saat ini terancam dengan turut menandatangani pernyataan dukungan.

"Negara anggota PBB harus mendukung kesepakatan bersejarah dengan Iran ini dan tak boleh tinggal diam atas situasi ini hingga akhirnya terlambat," kata ketua pengawasan persenjataan yang berada di Kementerian Luar Negeri Russia, Vladimir Yermakov.

Dalam pidatonya di pertemuan yang digelar untuk meninjau ulang Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) itu, Yermakov menyebut kesepakatan nuklir Iran yang disetujui pada 2015 saat ini kondisinya amat rentan.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berulang kali mengecam kesepakatan yang amat kompleks itu. Jika Trump menolak untuk mengangkat sanksi terhadap Tehran terhitung tenggat 12 Mei nanti, maka kesepakatan itu dipastikan akan berakhir.

Saat ini baik Russia dan Tiongkok, merupakan negara yang menyokong kesepakatan yang diberi nama Joint Comprehensive Action Plan (JCPOA), yang rancangannya akan menegaskan dukungan atas implementasi secara komprehensif dan efektif dari kesepakatan nuklir Iran. Yermakov meminta semua negara yang hadir di pertemuan nuklir PBB agar menandatanganinya.

"Kami percaya ada tuntutan bagi pernyataan bersama dalam pertemuan ini dan kami harapkan rancangan ini akan mendapat dukungan amat luas," kata Yermakov.

Sejauh ini pejabat dari Russia pesimistis Trump akan meminta negosiasi ulang rancangan JCPOA ini demi untuk memperoleh aturan yang lebih baik bagi AS. Yermakov menyebut setiap upaya untuk mengubah rancangan JCPOA demi mendapatkan kepentingan lebih bagi satu pihak tak bisa dihindari, namun jika hal itu terjadi maka akan memiliki konsekuensi negatif terhadap stabilitas regional dan global.

Tangkal Sabotase

Pernyataan Yermakov terjadi setelah Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, bertekad bersama Tiongkok, untuk menangkal upaya sabotase terhadap kesepakatan nuklir. Hal itu disampaikan Menlu Lavrov dalam kunjungannya ke Beijing pada Senin (23/4).

Sejak hari pertama pertemuan NPT di Jenewa, sudah banyak pejabat dari negara-negara lain yang berpidato di forum PBB yang menyatakan dukungan untuk menyelamatkan kesekatan nuklir Iran termasuk utusan tinggi PBB bagi perlucutan senjata, Izumi Nakamitsu. Sejumlah pemimpin Eropa juga sepakat untuk menyelamatkan kesepakatan Iran itu.

Saat ini Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sedang berada di Washington DC untuk melobi Presiden Trump bagi menyelamatkan kesepakatan Iran. Setelah Macron, pada Jumat (27/4), Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga akan bertolak ke AS, juga untuk misi melobi Trump.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top