Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Russia Berpotensi Lanjutkan Pembicaraan Kesepakatan Laut Hitam

Foto : ED JONES/AFP

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (1/8), mengatakan Washington mendapat informasi jika Russia siap untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina ke Laut Hitam dengan aman. Russia keluar dari kesepakatan pada 17 Juli.

"Tetapi, kami belum melihat bukti tentang itu," Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

Dikutip dari The Straits Times, Thomas-Greenfield mengatakan bahwa jika Russia ingin mengekspor pupuknya ke pasar global dan melakukan transaksi pertanian, mereka harus kembali ke kesepakatan ini.

"Kami telah melihat indikasi bahwa mereka mungkin tertarik untuk kembali berdiskusi. Jadi, kami akan menunggu untuk melihat apakah itu benar-benar terjadi," katanya pada konferensi pers, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Moskwa telah mengatakan bahwa jika tuntutannya untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuk Russia dipenuhi, mereka akan mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali perjanjian Laut Hitam, yang ditengahi pada Juli 2022 oleh PBB dan Turki untuk membantu meringankan krisis pangan global setelah invasi Russia ke Ukraina.

"Moskwa siap untuk segera kembali ke kesepakatan biji-bijian. Tetapi setelah syarat-syarat untuk Russia terpenuhi," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan kembali kepada kantor berita negara RIA Novosti pada Selasa.

Tidak Dikenai Sanksi

Ekspor biji-bijian dan pupuk Russia tidak dikenai sanksi Barat, tetapi Moskwa mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menjadi penghalang pengiriman.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, seminggu yang lalu, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Vershinin, yang memimpin negosiasi Moskwa untuk menyetujui Kesepakatan Laut Hitam, di sela-sela KTT sistem pangan PBB di Roma.

"Seandainya ada terobosan, saya pikir itu akan dibagikan kepada Anda," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Setelah menarik diri dari pakta Laut Hitam, Russia mulai menargetkan pelabuhan Ukraina dan infrastruktur biji-bijian di Laut Hitam dan Sungai Danube dan harga biji-bijian global melonjak.

Russia juga mengancam akan menargetkan kapal sipil yang menuju Ukraina, mendorong Kyiv untuk menanggapi dengan mengumumkan tindakan serupa terhadap kapal yang menuju Russia atau wilayah Ukraina yang diduduki Russia.

Hampir 33 juta ton biji-bijian Ukraina diekspor berdasarkan kesepakatan Laut Hitam. Ukraina dan Russia sama-sama pengekspor biji-bijian terkemuka. "Sekretaris Jenderal melanjutkan upayanya untuk menemukan jalan ke depan untuk membawa Russia kembali ke kesepakatan," kata Thomas-Greenfield, mencatat bahwa bagian dari kesepakatan itu adalah untuk memberikan dukungan bagi pupuk Russia masuk ke pasar


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top