Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rusia Tangkap Mantan Komandan Separatis Igor Girkin

Foto : AP/Pavel Golovkin

Mantan komandan separatis dan blogger militer nasionalis Igor Girkin.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Mantan komandan separatis dan blogger militer nasionalis Igor Girkin yang sering mengkritik kepemimpinan Rusia, ditangkap pada Jumat (21/7) dan ditahan di sel tahanan menunggu persidangan atas tuduhan ekstremisme.

Girkin yang lebih dikenal dengan nama samaran Igor Strelkov, merupakan pendukung serangan Ukraina tetapi juga secara teratur melakukan kritik di aplikasi perpesanan Telegram. Pengikutnya di aplikasi itu sekitar 875.000 orang.

Pengamat mengatakan, pihak berwenang mengirim sinyal bahwa setiap kritik dilarang, bahkan dari pendukung operasi militer di Ukraina, setelah pemberontakan singkat Wagner.

Pengadilan Moskow memerintahkan Girkin untuk ditempatkan di tahanan sambil menunggu persidangan atas tuduhan "seruan publik untuk ekstremisme" yang dapat membuatnya dipenjara selama lima tahun.

"Keadilan di negara kita, sekali lagi, belum menang," kata pengacaranya Alexander Molokhov kepada wartawan di luar Pengadilan Meshchansky di Moskow.

Molokhov mengatakan, pembela akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan. Dia mengatakan, kasus terhadap kliennya didasarkan pada dua unggahan media sosial di mana Girkin membahas Krimea yang dianeksasi Rusia dan pasokan tentara.

Puluhan pendukung berkumpul di sekitar pengadilan, setidaknya satu orang ditahan.

"Mesin represif telah beroperasi penuh, ini adalah alasan untuk menjatuhkannya dari pekerjaan publik," kata Pavel Gubarev, kepala "Club of Angry Patriots" yang didirikan bersama Girkin.

Seorang Patriot

Sesaat sebelum ditahan, Gubarev mengatakan para pendukung Girkin akan melawan dengan segala cara yang sah.

"Igor Ivanovich Strelkov bukan seorang ekstremis: dia seorang patriot yang telah melalui lima perang demi kepentingan Rusia."

Seorang mantan kolonel FSB, Girkin adalah salah satu tokoh kunci dalam pemberontakan pro-Kremlin ketika pertempuran pecah di Ukraina timur pada 2014.

Girkin memerintah kubu pemberontak di Sloviansk dengan tangan besi. Dilaporkan, eksekusi untuk pencurian kecil-kecilan dilakukan di bawah pemerintahannya.

Dia dikeluarkan dari kepemimpinan separatis akhir tahun itu secara misterius dan kembali ke Rusia, di mana dia kehilangan semua pengaruhnya, sampai serangan dimulai.

Pada 2022, dia adalah satu dari tiga orang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Belanda atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada 2014.

Girkin kembali menjadi sorotan setelah awal serangan, menjadi salah satu kritikus paling vokal Putin.

Dalam salah satu unggahan terbarunya, Girkin mendesak Putin menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya.

"Negara ini tidak akan bertahan enam tahun lagi dari kekuasaan biasa-biasa saja yang pengecut ini," tulisnya di Telegram.

Analis politik independen Tatiana Stanovaya mengatakan Girkin telah "lama melewati semua garis merah".

Tetapi penahanannya terjadi sekitar sebulan setelah percobaan pemberontakan Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin.

Prigozhin adalah suara paling keras bagi orang-orang di dalam Rusia yang mengkritik kegagalan dalam kampanye Rusia dan strategi yang digunakan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan panglima militer Valery Gerasimov.

Girkin mengecam pemberontakan Prigozhin, tetapi terus mengkritik ketidakmampuan komandan militer konvensional Rusia.

Kasus Girkin "merupakan salah satu konsekuensi dari pemberontakan Prigozhin: tentara mendapat lebih banyak kesempatan politik untuk menekan lawan-lawannya di ruang publik," kata Stanovaya.

Dia tidak mengharapkan penangkapan massal. "Yang paling radikal dapat diadili, sehingga yang lainnya lebih berhati-hati."

Kritik terhadap serangan Rusia di Ukraina telah dilarang dan semua tokoh oposisi liberal utama berada di balik jeruji besi atau di pengasingan.

"Pihak berwenang memutuskan bahwa ultra-patriot yang tidak terkendali tak kalah berbahayanya dengan oposisi liberal ekstra-sistemik," kata analis politik Ilya Gerashchenkov.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top