Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rusia Menjatuhkan Bom yang Menghantam Gedung Teater Berisi Warga Sipil Ukraina untuk Berlindung, Biden Menyebut Putin sebagai Penjahat Perang

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kemarahan internasional atas invasi Rusia ke Ukraina tumbuh pada hari Kamis (17/3) ketika pejabat AS dan Ukraina mengatakan warga sipil yang mengantri untuk roti dan berlindung di teater telah dibunuh oleh pasukan Rusia.

Presiden AS Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang dalam komentar yang menurut Kremlin tidak dapat dimaafkan karena bersikeras bahwa perang di Ukraina akan direncanakan di tengah perundingan damai.

Moskow belum merebut salah satu kota terbesar Ukraina meskipun serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Lebih dari 3 juta orang Ukraina telah melarikan diri dan ribuan orang tewas saat perang memasuki minggu keempat.

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pasukan Rusia menjatuhkan bom kuat di sebuah teater di kota pelabuhan Mariupol selatan yang terkepung, menyebabkan banyak warga sipil terjebak dan jumlah korban yang tidak diketahui. Hal tersebut belum dipastikan oleh pihak wartawan.

Maxar Technologies, sebuah perusahaan swasta AS, mendistribusikan citra satelit yang katanya dikumpulkan pada 14 Maret dan menunjukkan kata "anak-anak" dalam tulisan besar Rusia yang dilukis di tanah di luar gedung beratap merah.

Teater itu telah menampung setidaknya 500 warga sipil, menurut Human Rights Watch.

"Ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang apa target yang dimaksud di kota di mana warga sipil telah dikepung selama berhari-hari dan telekomunikasi, listrik, air, dan pemanas hampir sepenuhnya terputus," ujar Belkis Wille dari kelompok hak asasi tersebut.

Moskow membantah menargetkan warga sipil dan kementerian pertahanan Rusia menyatakan pasukannya tidak menyerang gedung itu, kata kantor berita RIA.

Tiga belas bus yang membawa sekitar 300 pengungsi dari Mariupol telah tiba di wilayah Rostov Rusia, kantor berita Rusia Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis (17/3).

Sementara, kedutaan besar AS di Kyiv mengatakan pasukan Rusia telah menembak mati 10 orang yang mengantri untuk mendapatkan roti di Chernihiv, timur laut Kyiv. Rusia membantah serangan itu dan mengatakan insiden itu bohong.

Pengadilan tinggi PBB untuk perselisihan antar negara memerintahkan Rusia pada Rabu untuk segera menghentikan operasi militernya di Ukraina, dengan mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan penggunaan kekuatan Moskow.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top