Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mata Uang

Rupiah Sentuh Posisi Terlemah sejak Oktober 2015

Foto : ANTARA/Wahyu Putro A
A   A   A   Pengaturan Font

Lalu, musim pembayaran dividen oleh emiten juga turut menambah permintaan dollar AS. Melihat kondisi rupiah tersebut, sejumlah kalangan menyatakan Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuan, BI-7 Day Reverse Repo Rate, untuk menjaga agar spread dengan suku bunga AS tetap menarik bagi pemodal.

Pada perdagangan di pasar spot, Kamis (28/6), rupiah ditutup melemah sebesar 215 poin (1,52 persen) menjadi 14.394 rupiah per dollar AS. Pada perdagangan Selasa (26/6), mata uang RI itu terkikis 20 poin (0,14 persen) menjadi 14.179 rupiah per dollar AS. Posisi rupiah kali ini merupakan yang terlemah sejak hampir tiga tahun terakhir (6 Oktober 2015) di level 14.241 rupiah per dollar AS.

Secara year to date (ytd) per 28 Mei 2018, rupiah telah terdepresiasi 5,86 persen. Koreksi terhadap rupiah kemarin merupakan yang terdalam di antara mata uang Asia lainnya. Ekonom CORE, Piter Abdullah, mengatakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih sangat kuat. Oleh karena itu, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini BI kemungkinan besar kembali menaikkan suku bunga acuan.

"Perkiraan saya, kenaikannya paling tidak 25 basis poin (bps)," kata dia, di Jakarta, Kamis (28/6). Sebelumnya, Bank Indonesia dalam bulan Mei lalu telah dua kali menaikkan bunga acuan masing-masing 25 bps menjadi 4,75.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top