Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Rupiah Melemah karena "Stance Dovish" pada Rapat FOMC Belum Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah dipicu dollar Amerika Serikat (AS) stance dovish pada notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) belum dominan. Secara mingguan, rupiah ditutup melemah terhadap dollar AS sejalan dengan penguatan dollar AS dalam tiga hari terakhir.

"Pelemahan ini sejalan dengan penguatan dollar AS dalam tiga hari terakhir yang dipicu oleh belum dominannya stance dovish pada notulensi rapat FOMC November yang didukung oleh rilis data ekonomi AS yang masih solid," kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (24/11).

Seperti diketahui dovish adalah sikap bank sentral untuk menunda kenaikan suku bunga, bahkan menurunkannya. Selain itu, mereka biasanya akan melonggarkan kebijakan moneter. Dalam konteks ini, para pemangku kebijakan memilih untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dibandingkan menjaga tingkat inflasi agar tetap rendah.

Jika sikap dovish mendapatkan persetujuan forum maka pemerintah bank sentral akan mengambil kebijakan moneter ekspansif dengan menurunkan suku bunga acuan. Dengan tingkat bunga yang rendah, masyarakat jadi tergerak untuk mengambil pinjaman di bank.

Oleh karena itu, nggak heran kalau saat bunga acuan sedang rendah, tingkat konsumsi di masyarakat juga meningkat dan roda perekonomian kembali berputar.

Ekspektasi Pelaku Pasar

Seperti dikutip dari Antara, pasar menunggu rilis Purchasing Managers Index (PMI) AS yang akan memberikan petunjuk terkait prospek ekonomi AS, sehingga mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap timing penurunan suku bunga Federal Reserve (the Fed).

Saat ini, indeks dollar diperdagangkan di level 103,74 atau melemah tipis 0,18 persen dibandingkan penutupan hari Kamis (23/11).

Setelah libur Thanksgiving, dan menjelang sesi AS yang lebih pendek, imbal hasil obligasi AS naik di seluruh kurva. Imbal hasil 10 tahun naik 5 basis points (bps) ke 4,45 persen. "Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berada di rentang 15.550 rupiah-15.675 rupiah pekan depan sejalan dengan ekspektasi permintaan dollar AS pada akhir bulan," ungkap Josua.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi 15.565 rupiah per dollar AS dari penutupan sebelumnya sebesar 15.553 rupiah per dollar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi 15.587 rupiah per dollar AS dari sebelumnya 15.493 rupiah per dollar AS.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 5,29 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.009,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,15 persen ke posisi 924,86.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan melemah, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditutup turun, karena investor semakin yakin bahwa suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai puncaknya," kata Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Selain itu, pelaku pasar mencerna rilis data inflasi Jepang, di mana Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) naik 3,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023 atau tertinggi sejak Juli 2023, dan lebih cepat dari kenaikan 3,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Secara bulanan, inflasi umum Jepang naik 0,7 persen month to month (mtm) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak April 2014 menyusul kenaikan 0,3 persen pada September 2023.

Fakta bahwa inflasi selama lebih dari satu tahun ini berada di atas target inflasi 2 persen telah membangkitkan spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin akan menaikkan suku bunga acuan jangka pendek menjadi sekitar 0 persen dari minus 0,1 persen pada Januari 2024.

Dari sisi geopolitik, Israel dan Hamas hari ini memulai gencatan senjata selama empat hari dengan pembebasan 13 wanita Israel dan anak-anak, sementara aliran bantuan akan diperbolehkan masuk ke wilayah jalur Gaza. Ini adalah jeda pertama dalam perang yang sudah berlangsung hampir tujuh pekan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top