Rabu, 27 Nov 2024, 08:55 WIB

Rupiah Melemah 3,48% Sepanjang 2024

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Sentimen utama yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah perkembangan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).

Sepanjang tahun ini hingga Selasa (26/11), kurs rupiah terhadap dollar AS melemah 536 poin atau sekitar 3,48 persen menjadi 15.935 rupiah per dollar AS dari akhir tahun lalu di level 15.399 rupiah per dollar AS.

Seperti diketahui, menjelang libur pilkada serentak, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Selasa (26/11) sore, ditutup melemah 54 poin atau 0,34 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.935 rupiah per dollar AS. Pelemahan terhadi di tengah data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat (AS) yang solid.

“Data PMI AS yang solid, terutama sektor jasa yang melampaui ekspektasi, memperkuat pandangan pasar bahwa ekonomi AS masih stabil, mempengaruhi penurunan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Hal ini berpotensi menjaga dollar AS tetap kuat dan dapat menekan rupiah,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Selasa (26/11).

PMI composite S&P November 2024 menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1. Dalam pembacaan indeks tersebut, skor di atas 50 menunjukkan kinerja industri ekspansi, sementara di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi.

Selain itu, Taufan menuturkan pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan hari ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, terutama karena ketergantungan rupiah terhadap fluktuasi dollar AS.

Saat ini, dollar AS mendapatkan dukungan setelah pengumuman pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang meningkatkan sentimen positif terhadap kebijakan fiskal ekspansif Presiden AS terpilih Donald Trump.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (26/11), tergelincir ke level 15.930 rupiah per dollar AS dari sebelumnya sebesar 15.864 rupiah per dollar AS.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: