Rupiah Cenderung Flat di Tengah Kenaikan Yield Obligasi AS
Kurs Rupiah
JAKARTA- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak relatif datar di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup menguat tipis 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.603 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.605 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia di Jakarta, Rabu, mengatakan, aksi jual aset AS terlihat membuat rupiah agak sulit melemah lebih jauh, karena tidak hanya aksi jual obligasi AS yang membuat imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik tapi juga aksi jual dolar AS yang terlihat dari melemahnya indeks dolar.
"Pelemahan dua aset tersebut sedikit banyak menggambarkan aksi jual aset mata uang dan obligasi AS dan beralih ke aset-aset lain seperti emas dan mata uang dari negara-negara lainnya," ujar Nikolas.
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di posisi 1,64 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,62 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya