Rumah Sakit Memegang Prinsip Kehati-hatian Tanganani Kasus Covid-19
Foto: Foto: IstimewaBanyak dugaan dan kabar yang belum jelas kebenarannya terkait penanganan Covid-19. Salah satu dugaan adalah pihak rumah sakit yang kerap memanfaatkan situasi pandemi untuk menambah keuntungan. Tak sedikit yang menilai pihak rumah sakit dengan sengaja memberikan pelayanan penanganan Covid-19 kepada setiap pasien.
Untuk mengupas proses penanganan Covid-19 di rumah sakit, Koran Jakarta mewawancarai Sekretaris Kompartemen Jaminan Kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Tonang Dwi Ardyanto. Berikut petikan wawancaranya.
Bisa Anda jelaskan bagaimana rumah sakit menangani pandemi Covid-19?
Rumah sakit tetap memegang prinsip kehati-hatian dengan berusaha semaksimalnya menapis risiko Covid-19. Ini hal baru, kita belum banyak tahu dan ilmunya berkembang terus setiap hari.
Di rumah sakit, peraturannya terus berubah. Adanya perubahan dinamika ini memang pengetahuan kita bertambah terus. Ini memang jadi masalah sebab bagi kita di pelayanan kesehatan mengikutinya sulit, apalagi masyarakat.
Bagaimana prosedur penanganannya?
Sudah ada checklist di rumah sakit dalam bentuk form bantu agar siapa pun tenaga kesehatan yang menangani mengurangi risiko variasi. Urutannya kita ada early warning system untuk menapis risiko orang ini ke arah Covid-19. Urutannya adalah mulai dari pengecekan suhu, cek kondisi fisik, analisis doktor menggali gejala dan risiko kontak erat, uji laboratorium klinik, lalu skoring. Ini early warning system.
Jika hasilnya ternyata harus ditangani Covid-19 maka akan tes swab. Sebab, pemeriksaan PCR butuh waktu kita tetapkan dia suspek atau probable sambil menunggu lab. Kalau negatif keluar ruang perawatan biasa dan statusnya berubah jadi pasien non-Covid-19. Tapi bisa juga terkonfirmasi positif.
Proses ini berlaku bagi pasien penyakit bawaan, kecelakaan, bahkan persalinan. Penanganan Covid-19 kita berikan jika memang pasien dalam early warning system menunjukan gejala.
Apa benar dugaan terkait pihak rumah sakit memberi pelayanan Covid-19 untuk menambah keuntungan?
Itu salah. Saya yakin betul di rumah sakit saya dan rumah sakit yang saya tahu, jumlah pasien meninggal dan dimakamkan Covid itu 15 sampai 25 persen. Sebab ini pandemi, kami hati-hati agar tidak jadi transmisi risiko.
Kalau memang ada yang melakukan itu dan masyarakat mengetahuinya, maka tinggal laporkan ke Kementerian Kesehatan melalui kanal yang disediakan untuk melaporkan. Tapi ini bukan untuk menuding.
Bukan berarti rumah sakit senang kalau ada Covid-19, sebab urusannya panjang dan harus dipenuhi persyaratan-persyaratannya agar bisa mengajukan klaim. Itu juga belum tentu diganti.
Bisa dijelaskan terkait pengajuan klaim untuk penanganan Covid-19 ini?
Rumah sakit ajukan klaim penggantian biaya Covid mulai dari pasien dilayani dengan early warning system dan hasilnya keluar. Kalau ada tahapan yang tidak terpenuhi, maka klaim tidak bisa diajukan.
Klaim juga bisa diajukan ketika hasil dari pasien tersebut positif. Penanganan Covid-19 di rumah sakit berbasis pada sumber daya rumah sakit menangani pasien, bukan kondisi dan situasi Covid-nya. Asalkan checklist sejak early warning system sampai hasil semua dipenuhi. Kalau tidak dilakukan, klaim ditolak. Itu bisa terjadi.
Untuk pasien dengan gejala atau butuh perawatan lain, klaim untuk Covid-19-nya diajukan kepada Kementerian Kesehatan. Nah, untuk perawatan lain seperti penyakit bawaan, persalinan, atau kecelakaan, menggunakan JKN, asuransi lain, atau dibayarkan secara mandiri.n m aden ma'ruf/P-4
Redaktur: Khairil Huda
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 4 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Holiday Market dari Toko Daging Kecil ke Pasar Modern
- Viral, Dokter Koas Dianiaya di Palembang, Ini Kronologi dan Motif Pelaku
- Jatuh dari Tebing, Pemilik Kerajaan Mode Mango Isak Andic Meninggal Dunia
- Awas Hati-hati, BMKG Peringatkan Cuaca Buruk Mengurangi Jarak Pandang
- X Perkenalkan Generator Gambar Aurora yang Terintegrasi dengan Grok