Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Korona

Rumah Sakit di Jakarta Tak Mampu Tampung Pasien

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

TES SWAB GRATIS I Warga menjalani tes swab massal gratis di Puskesmas Ciganjur, Jakarta, Kamis (7/1). Semakin meningkatnya kasus baru Covid-19 di Jakarta menyebabkan satgas khawatir tim medis kewalahan menanganinya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta dalam dua bulan terakhir bertambah dua kali lipat. Satgas Penanganan Covid-19 khawatir tenaga medis dan dokter di rumah sakit kewalahan atasi pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

"Dalam tempo dua bulan, terjadi peningkatan dua kali lipat kasus aktif. Pada awal November 2020, ada 54.000 orang dan kemarin, Rabu (6/1) sudah mencapai lebih 110 ribu orang kasus aktif. Bahkan, sorenya dilaporkan sudah mencapai 112 ribu orang," jelas Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1).

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 hingga dua kali lipat tersebut akan berdampak terhadap tingkat keterisian rumah sakit rujukan.

Jika tidak ditekan jumlah penularannya, mungkin fasilitas kesehatan dan tenaga medis serta dokter yang merawat akan kewalahan.

Doni juga mengingatkan jumlah dokter dan tenaga kesehatan terbatas. Ditambah dengan banyaknya kasus dokter dan tenaga kesehatan yang ikut terpapar Covid-19, sampai meninggal dunia. "Jumlah dokter kita sangat terbatas sehingga perlu ada perlindungan segera agar kita tidak mengalami kepanikan. Fasilitas RS, tenaga dokter, dan perawat harus mendapatkan perlindungan," tuturnya.

Doni menjelaskan okupansi rumah sakit rujukan pasien positif Covid-19 di Jakarta sudah lebih di atas 80 persen. Jakarta memiliki 98 RS rujukan korona di mana tingkat keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi sudah mencapai 87 persen dan Intensive Care Unit (ICU) sudah mencapai 84 persen.

"Posisi keterisian tempat tidur untuk untuk DKI ruang isolasi 87 persen. ICU sudah masuk di posisi 84 persen pada sore kemarin," tuturnya.

Doni memastikan beberapa rumah sakit sudah penuh dan tak lagi bisa menampung pasien, sehingga harus dialihkan ke Wisma Atlet yang saat ini memiliki sekitar 10.000 bed.

Antre Panjang

Sementara itu, pihak RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, mengaku kesulitan saat akan merujuk pasien dengan gejala berat ke rumah sakit rujukan, karena beberapa RS rujukan Covid-19 di Ibu Kota dan sekitarnya sudah penuh.

"Di luar penuh semua. Kita pun merujuk ke ICU permanen di RS rujukan antre juga," kata Komandan RSD Wisma Atlet, Letnan Kolonel Laut drg M Arifin.

RS Wisma Atlet pun akhirnya tetap melakukan perawatan sementara waktu kepada pasien gejala berat sambil menunggu ruang Intensive Care Unit (ICU) di RS lain tersedia.

Sementara itu, ruang ICU untuk pasien Covid-19 di Jakarta Barat, mencapai 96 persen dari kapasitas. "Keterisian tempat tidur ICU di Jakarta Barat sebanyak 96 persen," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Wathini. Kristi mengatakan data tersebut didapat dari 19 rumah sakit rujukan Covid-19 yang ditunjuk Pemprov DKI Jakarta. n jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top