![RS Mitra Keluarga Dievaluasi](https://koran-jakarta.com/images/article/php5kkxkp_resized.jpg)
RS Mitra Keluarga Dievaluasi
![RS Mitra Keluarga Dievaluasi](https://koran-jakarta.com/images/article/php5kkxkp_resized.jpg)
Lakukan Kelalaian
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, R. Koesmedi mengatakan pihak rumah sakit lalai dalam memberikan informasi sejak awal. Sehingga, rumah sakit itu baru mengetahui bahwa pasien memiliki jaminan BPJS setelah adanya permintaan perawatan di ruang khusus.
"Ini kesalahan dari awal. Harusnya pasien ditanya pembiayaan itu ditanggung siapa. Ternyata dia punya BPJS yang tidak terinformasi dari awal. Kalau dia BPJS, maka pembiayaan untuk penanganan kegawatdaruratan, sampai pasien stabil, memerlukan perawatan di picu itu bisa ditagihkan ke BPJS," katanya.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi meminta agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas meninggalnya bayi Debora, baik dari sisi pasien, dokter dan manajemen rumah sakit. Agar tidak terjadi kejadian serupa terulang, diperlukan kebijakan layanan kesehatan nasional dan menempatkan kepentingan seluruh anak DKI sebagai dasar penyikapannya.
"Evaluasi menyeluruh atas kejadian yang dialami Bayi Debora dibutuhkan agar rumah sakit pihak bisa terus meningkatkan kapasitasnya. Sebaliknya, pandangan apriori bisa berakibat kontraproduktif. Anak-anak DKI butuh sarana layanan kesehatan sebanyak dan seberkualitas mungkin. Sikap apriori terhadap rumah sakit, dalam situasi ekstrim, justru bisa mengakibatkan hilangnya satu sarana tersebut," ungkapnya. pin/P-5
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya