Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Layanan Kesehatan

RS Dharmais Akan Jadi Pusat Kanker Asia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rumah Sakit Dharmais akan dijadikan rumah sakit pusat kanker yang levelnya setara dengan yang ada di Asia. Hal ini dilakukan agar devisa negara tidak mengalir ke luar negeri lantaran masyarakat yang berobat di luar Indonesia.

"Kami punya cita-cita dan punya mimpi untuk membangun Rumah Sakit Kanker Dharmais ini sebagai pusat kanker nasional di Indonesia yang levelnya sama dengan pusat kanker nasional di Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Abdul Kadir, di Jakarta, Kamis (25/10).

Kadir mengatakan dari banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, khususnya untuk penyakit kanker, telah menghabiskan devisa negara sebesar 28 triliun rupiah per tahun. Angka tersebut juga diprediksi akan meningkat setiap tahunnya seiring bertambahnya pasien kanker di Indonesia.

"Oleh karena itu, kita mau mereka tidak perlu lagi ke luar negeri, tapi berobatlah di Indonesia, karena kita sudah punya fasilitas yang levelnya dan kualitasnya sudah sama dengan rumah sakit kanker yang ada di Asia. Seperti itu cita-cita kami," kata Kadir.

Kadir mengungkapkan, saat ini Rumah Sakit Kanker Dharmais tengah mengupayakan pengadaan alat terapi dengan teknologi canggih yang bernama Proton Beam Therapy. Menurutnya, alat ini belum tersedia di rumah sakit-rumah sakit kanker di Asia Tenggara seperti di Filipina, Malaysia, atau bahkan Australia.

Dia mengatakan saat ini RS Dharmais masih dalam proses pengadaan alat terapi tersebut dan direncanakan pelayanan akan tersedia dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

Selain itu, lanjut Kadir, RS Dharmais juga telah menyediakan layanan alat deteksi dini kanker yang bisa dimobilisasi ke rumah-rumah warga dalam upaya pencegahan kanker. "Ke depannya, kami juga merencanakan diadakannya alat kemoterapi yang bisa dimobilisasi ke tempat-tempat di luar rumah sakit untuk memudahkan pelayanan," katanya.

RS Kanker Dharmais saat ini juga tengah melakukan riset pengobatan kanker dengan teknologi baru seperti imunoterapi. Imunoterapi ini akan menggantikan metode pengobatan kanker konvensional seperti operasi atau radiasi.

Deteksi Kanker

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan, M Subuh mengatakan, Kementerian Kesehatan merencanakan sistem deteksi dini kanker bisa dilakukan mulai dari fasilitas kesehatan berbasis komunitas atau masyarakat yaitu di Puskesmas.

"Deteksi yang kita lakukan sesederhana mungkin di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Puskesmas. Itu bisa menjaring dari gejala dini yang bisa kita lakukan intervensinya lebih jauh," kata dia.

Baca Juga :
Contoh Limbah

Menurut Subuh, pengendalian penyakit kanker harus dengam secara terus-menerus melakukan preventif dan promotif. "Upaya preventif promotif ini dengan mengutamakan tiga hal, yaitu mendeteksi, prevensi, kemudian merespons," pungkasnya. ang/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top