Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I DIY Catat Rekor Penambahan Kasus Harian

RS Covid-19 Wisma Atlet Tambah 1.400 Tempat Tidur

Foto : ANTARA FOTO

Mayjen TNI Dr Tugas Ratmono

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, Mayjen TNI Dr Tugas Ratmono, mengatakan, pihaknya telah menambah 1.400 tempat tidur di fasilitas kesehatan Wisma Atlet. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terkait meningkatnya kasus Covid-19.

"Kami sudah menaikkan kapasitas hunian tempat tidur yang tadinya 5.994 menjadi 7.394 tempat tidur," kata Mayjen Tugas, di Jakarta, Rabu (16/6).

Secara organisatoris, tambah Mayjen Tugas, tata kelola rumah sakit darurat itu dilaksanakan Komando Gabungan Pertahanan Wilayah I TNI yang bermarkas komando di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Tata kelola ini didelegasikan kepada Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu Kodam Jaya.

Menurut Mayjen Tugas, saat ini hunian atau pasien rawat inap di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet ialah 5.551 orang atau setara 75,05 persen. Sejak seminggu terakhir penambahan pasien di rumah sakit darurat itu melonjak, antara 500 hingga 600 pasien setiap hari.

Telah Diprediksi

Peningkatan pasien Covid-19 sejatinya telah diprediksi pengelola RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Oleh karena itu, tambah dia, penambahan tempat tidur juga telah diantisipasi.

Pada 18 Mei 2021 RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet mendata jumlah pasien rawat inap hanya 900 pasien atau setara 15,02 persen dengan jumlah kapasitas hunian 9.994. Namun, pascalebaran lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi hingga ada penambahan kapasitas tempat tidur sebanyak 1.400.

Penambahan tempat tidur merupakan salah satu solusi yang terus dilakukan oleh RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. "Penambahan ini menjadi salah satu antisipasi yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar dia.

Secara umum, sebanyak 86.334 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, dinyatakan telah sembuh.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I TNI, Kolonel Mar Aris Mudian, mengatakan untuk pasien rujuk tercatat sebanyak 920 orang dan pasien meninggal 92 orang.

Terhitung sejak 23 Maret 2020 hingga Rabu (16/6) 2021, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mendata sebanyak 92.897 orang terdaftar di instansi itu guna mendapatkan perawatan. Sementara pasien keluar sebanyak 87.346 orang.

Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokoler Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan penularan Covid-19 di DIY mencatat rekor pada Rabu (16/6) dengan kasus harian bertambah 534 dalam 24 jam. Rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada 22 Januari lalu dengan 478 kasus tambahan dalam satu hari.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 534 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 50.151 kasus," kata Ditya.

Penambahan 534 kasus ini berasal dari Kabupaten Sleman 257 kasus, Kota Yogyakarta 44 kasus, Kabupaten Bantul 190 kasus, Kabupaten Kulon Progo 30 kasus, dan Kabupaten Gunungkidul 13 kasus.

Ditya menjelaskan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit di DIY saat ini untuk tempat tidur kritikal dari jumlah total 139 telah terpakai 90. Lalu tempat tidur non kritikal dari total 802 telah terpakai 608.

"Nah, satu antisipasi peningkatan jumlah konfirmasi kasus Covid-19 di DIY, Dinkes DIY akan menyampaikan kepada rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menyediakan minimal 30 persen kapasitas ruangan di rumah sakit rujukan untuk dikhususkan bagi pelayanan Covid-19," kata Dity.

Selain itu, Ditya mengatakan Wakil Gubernur DIY telah meminta semua pihak untuk menyuplai oksigen bagi rumah sakit untuk penanganan Covid-19.

"Wakil Gubernur DIY meminta pihak terkait untuk dapat menyediakan suplai oksigen bagi rumah sakit rujukan ataupun faskes yang membutuhkan, salah satunya bagi pemasok, yaitu 80 persen pasokan dapat ditujukan untuk keperluan Covid-19," jelasnya.

"Dengan tetap memperhatikan kemungkinan peningkatan kebutuhan di Jawa Tengah," tutur Ditya.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar mengemukakan vaksin merah putih dapat menjadi booster atau pendukung vaksin yang sudah ada.

"Apabila vaksin merah putih belum siap dalam waktu dekat maka ini akan menjadi alternatif untuk ketersediaan vaksin di masa depan, baik sebagai booster atau untuk mengantisipasi varian virus baru," katanya.

Menurut dia, vaksin merah putih dapat sebagai booster atau pendukung vaksin yang sudah ada, karena sampai saat ini belum diketahui vaksin yang sudah diterima sejumlah masyarakat dapat mempertahankan imunitas untuk jangka panjang. n YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top