"Rossoneri" Bangun Kekuatan

Ketika era Silvio Berlusconi yang menguasai Milan sejak 1986 dimulai, Milan tidak hanya menjadi kekuatan di Serie A, tapi mereka juga disegani di Eropa. Ada trio Belanda, Marco Van Basten, Frank Rijkaard dan Ruud Gullit yang menggemparkan Eropa. Dilanjutkan nama-nama tenar seperti George Weah, Ronaldo, Ricardo Kaka hingga Andriy Shevchenko dan beberapa deretan bintang lainnya.

Namun pamor Milan mulai meredup seiring dengan meredupnya kerajaan bisnis Berlusconi yang juga sempat menajdi PM Italia tersebut. Kesulitan keuangan yang dialami Milan membuat klub asal kota mode itu tidak lagi bisa menumpuk para bintang. Hal itu berbanding lurus dengan prestasi klub yang kian merosot. Terakhir, mereka berada di peringkat tujuh klasemen dengan jarak 20 poin dari Juventus.

Masuknya konsorsium investor dari Tiongkok yang menggelontorkan dana berlimpah, membuat Milan bermimpi meraih kejayaan mereka kembali. Selain ingin membangun kekuatan di lapangan, pemilik baru juga merencakanan membangun stadion baru bagi Milan. "Kami ingin memberi AC Milan stadion baru dalam waktu dekat ini," papar general manajer konsorsium Tiongkok tersebut, Marco Fassone seperti dilansir Sky Sport Italia.

Sementara kekuatan di lapangan, ditandai dengan diperpanjangnya kontrak kiper muda masa depan Italia, Gianluigi Donnarumma. Penjaga gawang 18 tahun yang sempat berencana hengkang itu akhirnya setuju untuk bertahan di Milan dengan kontrak empat tahun.

Pelatih Vincenzo Montella juga mendatangkan beberapa nama, total sudah tujuh pemain yang didatangkan Rossonerri ke San Siro, yaitu Andrea Conti dari Atalanta, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Mateo Musacchio, Ricardo Rodriguez, Franck Kessie, dan Fabio Borini yang rata-rata pemain muda. Setidaknya sudah 154 juta euro (2,2 triliun rupiah) biaya yang dikeluarkan Milan untuk membangun kekuatan.
Halaman Selanjutnya....