"Rossoneri" Bangun Kekuatan

Yang paling menghebohkan adalah kabar bergabungnya bintang Juventus Leonardo Bonucci ke Milan.

MILAN - Dalam enam musim terakhir, Juventus seolah dibiarkan menguasai persaingan Liga Serie A Italia. Raksasa asal kota Turin itu seakan tak memiliki rintangan berarti untuk merebut Scudetto enam kali berturut-turut.

Hanya AS Roma dan Napoli yang menjadi penantang serius "Bianconeri" dalam beberapa musim terakhir. Sementara rival-rival tradisional Juventus seperti AC Milan maupun Inter Milan, seolah belum bangkit dari tidur panjangnya.

AC Milan yang telah mengoleksi 18 gelar Serie A, terakhir kali merebut Scudetto pada musim 2010-2011. Setelah itu, dominasi Juventus tak tertahankan hingga musim 2016-2017 dengan mengoleksi 33 gelar. Namun di kancah Eropa, Milan boleh menepuk dada dengan tujuh gelar Liga Champions ketika Juventus hanya mencatatkan dua gelar saja.

Ketika era Silvio Berlusconi yang menguasai Milan sejak 1986 dimulai, Milan tidak hanya menjadi kekuatan di Serie A, tapi mereka juga disegani di Eropa. Ada trio Belanda, Marco Van Basten, Frank Rijkaard dan Ruud Gullit yang menggemparkan Eropa. Dilanjutkan nama-nama tenar seperti George Weah, Ronaldo, Ricardo Kaka hingga Andriy Shevchenko dan beberapa deretan bintang lainnya.

Namun pamor Milan mulai meredup seiring dengan meredupnya kerajaan bisnis Berlusconi yang juga sempat menajdi PM Italia tersebut. Kesulitan keuangan yang dialami Milan membuat klub asal kota mode itu tidak lagi bisa menumpuk para bintang. Hal itu berbanding lurus dengan prestasi klub yang kian merosot. Terakhir, mereka berada di peringkat tujuh klasemen dengan jarak 20 poin dari Juventus.

Masuknya konsorsium investor dari Tiongkok yang menggelontorkan dana berlimpah, membuat Milan bermimpi meraih kejayaan mereka kembali. Selain ingin membangun kekuatan di lapangan, pemilik baru juga merencakanan membangun stadion baru bagi Milan. "Kami ingin memberi AC Milan stadion baru dalam waktu dekat ini," papar general manajer konsorsium Tiongkok tersebut, Marco Fassone seperti dilansir Sky Sport Italia.

Sementara kekuatan di lapangan, ditandai dengan diperpanjangnya kontrak kiper muda masa depan Italia, Gianluigi Donnarumma. Penjaga gawang 18 tahun yang sempat berencana hengkang itu akhirnya setuju untuk bertahan di Milan dengan kontrak empat tahun.

Pelatih Vincenzo Montella juga mendatangkan beberapa nama, total sudah tujuh pemain yang didatangkan Rossonerri ke San Siro, yaitu Andrea Conti dari Atalanta, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Mateo Musacchio, Ricardo Rodriguez, Franck Kessie, dan Fabio Borini yang rata-rata pemain muda. Setidaknya sudah 154 juta euro (2,2 triliun rupiah) biaya yang dikeluarkan Milan untuk membangun kekuatan.

Namun hal yang paling menghebohkan adalah kabar terbaru bergabungnya pemain belakang senior Italia Leonardo Bonucci ke jajaran skuad Milan musim depan. Bonucci yang merupakan salah satu ikon Juventus, dikabarkan menjalin kesepakatan dengan Milan.

Seperti dilansir harian La Stampa yang saham mayoritasnya juga dimiliki para petinggi Juventus, Milan sempat meberikan penawaran 30 juta euro untuk membawa Bonucci ke San Siro, namun Juve bertahan di angka 40 juta euro. Belakangan kedua belah pihak menemui kesepakatan dengan harga yang masih dirahasiakan. Namun harian tersebut mengungkapkan, Bonucci akan menerima gaji 6 juta euro (89 miliar rupiah) per msim.

Del Piero Kaget

Salah satu legenda Juve Alessandro Del Piero mengaku terkejut dengan kabar hengkangnya Bonucci ke Milan. Bahkan awalnya dia menganggap berita itu sebagai lelucon. Bagi Del Piero, Bonucci adalah sosok penting di lini belakang Juve.

"Saya tidak mengharapkannya," kata Del Piero kepada Sky Sport Italia. "Itu seperti lelucon, berita itu terdengar mengejutkan. Ini adalah kesepakatan yang sangat menakjubkan, saya tidak akan memikirkan hal seperti itu."

Sejak pindah ke Turin dari Bari pada 2010, Bonucci telah membantu Juventus meraih enam gelar Serie A berturut-turut serta tiga mahkota Coppa Italia dan piala Supercoppa Italia. drb/S-1