Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Ron DeSantis Mundur dari Bursa Kandidat Capres

Foto : AFP/CHRISTIAN MONTERROSA

Ron DeSantis

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Gubernur Florida, Ron DeSantis, yang pernah menjadi saingan utama Donald Trump dari Partai Republik, mengakhiri kampanye pemilihannya pada Minggu (21/1) dan memutuskan untuk memberikan dukungan kepada mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu.

DeSantis mundur setelah berbulan-bulan melemahnya dukungan dan jajak pendapat lebih banyak memberikan dukungan pada Nikki Haley dan Trump sebagai kandidat dari Partai Republik untuk pemilihan presiden AS pada November mendatang.

Dalam pesan video, DeSantis mengatakan bahwa walau ia berhasil menempati posisi kedua pada kaukus Iowa pekan lalu, ia tidak bisa meminta pendukung untuk menyumbangkan waktu dan sumber daya mereka jika pihaknya tidak memiliki jalan yang jelas menuju kemenangan.

"Oleh karena itu, saya hari ini menangguhkan kampanye saya," ucap DeSantis.

Keputusan itu diambil kurang dari dua hari sebelum pemilihan pendahuluan di New Hampshire, dimana jajak pendapat menunjukkan dia jauh di belakang kandidat terdepan Trump dan mantan Duta Besar PBB, Haley.

"Jelas bagi saya bahwa mayoritas pemilih utama Partai Republik ingin memberi Donald Trump kesempatan lagi," kata DeSantis.

Pada Selasa (16/1) lalu, Trump meraih kemenangan di Iowa dengan 51 persen pemilih Partai Republik memilih mantan presiden yang dua kali dimakzulkan itu dibandingkan DeSantis, yang hanya memperoleh 21 persen suara, dan Haley dengan 19 persen suara.

Tidak ada kandidat yang pernah kalah dalam pemilu setelah merebut dua negara bagian pertama, dan Trump hampir pasti akan menyatakan nominasi Partai Republik berakhir jika ia menang di New Hampshire.

Sulit Tandingi

Sementara itu Haley dalam dalam pernyataan memperingatkan bahwa AS bukanlah negara penobatan.

"Sejauh ini, hanya satu negara bagian yang memberikan suaranya. Separuh dari suaranya diberikan kepada Donald Trump, dan separuhnya lagi tidak. Para pemilih berhak untuk menentukan apakah kita akan memilih Trump dan Biden lagi, atau kita akan memilih jalan konservatif baru," kata Haley.

Sebelumnya banyak anggota Partai Republik menaruh harapan pada DeSantis yang pada usianya yang ke-45 tahun telah dianggap oleh beberapa orang sebagai bintang sayap kanan yang sedang naik daun. Namun pencalonannya, yang diumumkan pada akhir Mei lalu, sulit untuk menandingi Trump, 77 tahun.

DeSantis sendiri adalah seorang mantan perwira angkatan laut yang pada 2018 terpilih sebagai Gubernur Florida setelah ia menerima dukungan yang berharga dari Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top