Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Romo Benny: Pancasila adalah Panduan untuk Merawat Keberagaman dan Harmoni di Tengah Perbedaan

Foto : Istimewa

Romo Benny menekankan kembali komitmen BPIP dalam mendukung upaya-upaya untuk memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama bersama segenap elemen Bangsa Indonesia termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama.

A   A   A   Pengaturan Font

Selanjutnya dalam FGD yang menghadirkan para pengurus FKUB dari seluruh Indonesia ini. Benny menyoroti peran FKUB yang sangat strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama. FKUB, menurut Benny, harus menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan konflik dan ketegangan yang mungkin timbul di masyarakat. "FKUB memiliki tugas penting dalam membangun dialog antarumat beragama dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya toleransi dan kerukunan," ujarnya.

Doktor komunikasi Publik ini juga mengingatkan bahwa penghormatan terhadap keberagaman harus dilakukan dengan cara yang tidak dogmatis dan hapalan, tetapi secara humanis, praktis, dan komprehensif. "Pendekatan yang humanis dan praktis akan lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan membangun kebersamaan di tengah perbedaan," tambahnya.

Tokoh agama, lanjut Benny, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kerukunan umat beragama. Sebagai panutan di komunitas masing-masing, tokoh agama diharapkan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok dan mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi. Benny mengajak para tokoh agama untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung kerukunan, seperti dialog antaragama, kegiatan sosial bersama, dan kampanye perdamaian. "Tokoh agama harus menjadi agen perubahan yang mendorong masyarakat untuk hidup dalam damai dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Lebih lanjut ia juga membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga kerukunan umat beragama dalam era digital khususnya pada masa pasca pemilu. Pemilu sering kali meninggalkan jejak polarisasi dan perpecahan di masyarakat khususnya di ruang digital. Oleh karena itu, diperlukan upaya rekonsiliasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan semangat persatuan dan kebersamaan.Ia menyatakan bahwa proses pemilu yang demokratis memang wajar menimbulkan perbedaan pendapat, namun setelah pemilu usai, seluruh elemen masyarakat harus kembali bersatu untuk membangun bangsa.

"Rekonsiliasi adalah kunci untuk menghilangkan polarisasi yang terjadi selama pemilu. Kita harus kembali ke semangat persatuan dan kebersamaan yang menjadi inti dari Pancasila," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top