Roket SpaceX Bakal Tabrak Bulan setelah 7 Tahun di Ruang Angkasa
ROKET SPACEX I Peluncuran satelit DSCOVR NOAA dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida. Roket SpaceX yang diluncurkan tujuh tahun lalu dan ditinggalkan di luar angkasa setelah menyelesaikan misinya akan menabrak Bulan pada bulan Maret, kata para ahli.
Dampak bongkahan roket SpaceX seberat empat ton di bulan tidak akan terlihat dari bumi secara langsung. Tapi itu akan meninggalkan kawah yang dapat diamati oleh para ilmuwan dengan pesawat ruang angkasa dan satelit seperti Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, atau Chandrayaan-2 milik India, dan dengan demikian dapat diketahui lebih banyak tentang geologi bulan.
Pesawat ruang angkasa telah sengaja menabrak bulan sebelumnya untuk tujuan ilmiah, seperti selama misi Apollo untuk menguji seismometer. Pada 2009, NASA mengirim roket ke bulan di dekat kutub selatannya untuk mencari air. Tapi kebanyakan roket tidak pergi begitu jauh dari bumi.
SpaceX membawa pendorong roketnya kembali melalui atmosfer bumi sehingga mereka hancur di atas lautan. Tahap pertama dipulihkan dan digunakan kembali.
Gray mengatakan mungkin ada lebih banyak tabrakan yang tidak disengaja ke bulan di masa depan karena program luar angkasa AS dan Tiongkok khususnya meninggalkan lebih banyak sampah di orbit.
AS bersama dengan mitra internasionalnya sudah merencanakan stasiun luar angkasa untuk mengorbit bulan. McDowell mencatat peristiwa ini "mulai bermasalah ketika lalu lintas lebih banyak." "Sebenarnya bukan tugas siapa pun untuk melacak sampah yang kita tinggalkan di orbit bumi dalam. Saya pikir sekarang saatnya untuk mulai mengaturnya," tambahnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya