Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Robot Mungkin Akan Bisa 'Berpikir'

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelum Joshua Bongard bersama tim University of Vermont (UVM), menciptakan Xenobot, para ahli biologi sintetik telah melakukan desain kehidupan selama beberapa dekade lalu. Namun umumnya mereka malah hanya mengacaukan sel tunggal atau membuat semacam versi modifikasi genetika yang disempurnakan.

Sel sintetis pertama yang memiliki ide sama dengan Xenobot diciptakan Craig Venter dan tim pada 2010. Mereka menciptakan sel sintetis pertama berdasarkan bug yang menginfeksi kambing. "Ini spesies pertama kami. Orangtuanya adalah komputer," kata Venter seperti dilansir ABCnews.

J Craig Venter Institute mengumumkan, mereka telah menciptakan sel sintetik pertama di dunia, di mana kromosom sepenuhnya sintetik yang dihasilkan mesin. Terobosan di bidang biologi ini disebut bisa digunakan untuk berbagai aplikasi. Sebab pada dasarnya berbagai penemuan akan membuka pintu rekayasa biologi oleh para ilmuwan di laboratorium.

Para peneliti di lembaga tersebut merencanakan membuat ganggang yang direkayasa khusus untuk perangkap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi biofuel. Aplikasi lainnya bisa termasuk untuk obat-obatan, pembersihan lingkungan, dan produksi energi.

Meskipun sel bakteri adalah produk akhir dalam percobaan Venter, ragi eukariotik memegang peranan penting dalam prosesnya. Ia menyintesis genom bakteri M mycoides dengan mengambil strain pendek DNA. Kemudian memasukkan mereka ke dalam ragi yang memiliki enzim dengan kemampuan memperbaiki DNA dan menggabungkan strain pendek bersama-sama.

Empat tahun dari hasil kerja Venter, salah satu produk pertama dari era biologi sintetik masuk ke pasar. Ini saat perusahaan Sanofi mulai menjual obat malaria yang dibuat oleh sel ragi yang direkayasa ulang.

Sementara itu, Bongard membuat Xenobot-nya dengan sel-sel kulit dan jantung biasa dari embrio katak. Dia juga memproduksi mesin-mesin berdasarkan desain yang digoreskan pada komputer super. Hanya dengan menggabungkan kedua jenis sel ini, dia merancang mesin yang mampu merangkak di bagian bawah cawan petri, mendorong pelet kecil di sekitar dan bahkan bekerja sama.

"Jika Anda membuat banyak Xenobot ini dan menaburkan cawan petri dengan pelet, dalam beberapa kasus mereka berlaku seperti anjing gembala kecil dan mendorong pelet ke tumpukan rapi," kata Bongard.

Ubah Desain

Komputer mereka menjalankan algoritma evolusi sederhana yang awalnya menghasilkan desain acak. Para ilmuwan masih harus mengubah desain menjadi nyata, melapisi, dan memahat sel dengan tangan. Bagian dari proses ini pada akhirnya dapat diotomatisasi, menggunakan pencetakan 3D atau teknik untuk memanipulasi sel menggunakan medan listrik.

Bongard mengatakan, Xenobot tidak makan atau bereproduksi, sehingga mereka akan mati. Meskipun mati, dia akan terurai dengan cepat. Artinya, tidak ada bahaya yang jelas bagi lingkungan atau manusia.

Menggabungkan pendekatan ini dengan teknik biologi sintetis yang lebih tradisional dapat mengarah pada penciptaan organisme multiseluler baru yang mampu melakukan tugas-tugas kompleks. Misalnya, mereka dapat berlaku sebagai mesin penghantar obat yang dapat terurai secara hayati. Jika dibuat dari sel manusia, mereka juga akan biokompatibel, menghindari pemicu reaksi kekebalan yang merugikan.

Tapi itu belum seluruhnya. "Dalam pekerjaan di masa depan," kata Bongard, "Kami sedang mencari untuk menambahkan tipe sel lain. Mungkin seperti jaringan saraf, sehingga Xenobot ini dapat berpikir," ungkapnya. hay/G-1*

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top