Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riwayat Keluarga Berisiko Alami Alzheimer

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu penyakit yang sering dialami pada usia tua adalah Alzheimer. Penyakit ini secara perlahan dapat menyebabkan penurunan daya ingat seseorang dan fungsi kognitif lainnya sehingga menurunkan kualitas hidup.
Alzheimer merupakan salah satu bagian dari penyakit demensia (dementia) yaitu penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Penyakit tersebut termasuk dalam demensia yang paling sering terjadi selain demensia vaskular.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara global sebanyak 50 juta orang mengalami demensia, atau sekitar 10 juta kasus per tahunnya. Sekitar 60 hingga 70 persen dari jumlah penderita demensia berasal dari Alzheimer.
Pada penderita Alzheimer, mereka mengalami kehilangan koneksi antara sel-sel, disebabkan oleh penumpukan protein lalu membentuk struktur abnormal yang disebut plak. Plak membuat jaringan saraf tersebut menjadi kusut, pada gilirannya menyebabkan sel-sel saraf mati dan jaringan otak menghilang.
Celakanya Alzheimer adalah penyakit progresif, yang berkembang secara bertahap, seiring waktu, menyebabkan bagian otak mengalami kerusakan. Ketika sampai pada kondisi lanjut kondisi kehilangan ingatan menjadi lebih buruk.
Menurut laman alzheimers.org.uk, otak mengandung bahan kimia penting yang membantu mengirim sinyal antar sel. Orang dengan Alzheimer memiliki lebih sedikit pembawa pesan kimiawi di otaknya, sehingga sinyal tidak dapat diteruskan.
"Ada beberapa perawatan obat untuk penyakit Alzheimer yang dapat membantu meningkatkan kadar pembawa pesan kimiawi di otak. Ini dapat membantu mereka yang mengalami beberapa gejala kehilangan ingatan," tulis laman tersebut.
Banyak faktor yang pada akhirnya dapat berkontribusi Alzheimer. Mayo CLinic menyebut, mereka yang berusaha lebih dari 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi, meski penyakit tersebut bukanlah bagian normal mereka yang berusia tua. Kini bahkan penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang lebih muda.
Selain usia mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan Alzheimer memiliki risiko yang lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut. Namun, penelitian menyebutkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga juga dapat mengalami gejala kehilangan memori.
Selain faktor genetik, mereka yang memiliki risiko mengalami Alzheimer adalah penderita down syndrome atau orang dengan kelainan kromosom genetik 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan intelektual.
Tidak menunggu hingga usia lanjut, mereka berpotensi mengalami mengembangkan penyakit Alzheimer lebih dini. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top