Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepemimpinan Inggris I Boris Johnson Masih Berupaya Amankan Batas Minimum Dukungan

Rishi Sunak Maju di Bursa PM

Foto : AFP/Geoff Caddick

Rishi Sunak

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Politisi Konservatif Inggris, Rishi Sunak, pada Minggu (23/10) mengumumkan bahwa dirinya akan maju untuk menjadi kandidat perdana menteri. Pengumuman Sunak itu diutarakan hanya beberapa pekan setelah ia gagal dalam upaya pertama untuk memperebutkan jabatan itu dan kini ia harus menyiapkan pertempuran untuk bersaing sengit dengan mantan bosnya, Boris Johnson.

"Saya memiliki rekam jejak keberhasilan dan membawa Inggris keluar dari krisis ekonomi yang mendalam," cuit Sunak di media sosial saat mengkonfirmasi pencalonannya. "Saya ingin memperbaiki ekonomi kita, menyatukan partai kita, dan memberikan sesuatu untuk negara kita," imbuh dia.

Isu krisis ekonomi ini dikemukakan Sunak setelah para ahli menilai performa ekonomi Inggris yang makin diperburuk oleh kebijakan ekonomi yang dibatalkan dari mantan PM Liz Truss.

Pengumuman tanpa basa-basi ini kontras dengan upaya terakhirnya yang gagal untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif, ketika Sunak menghadapi kritik atas video yang diproduksi secara apik yang diluncurkan hanya beberapa hari setelah ia membantu menggulingkan mantan PM Boris Johnson yang mengundurkan diri pada Juli lalu.

Sunak, 42 tahun, adalah anggota parlemen Konservatif kedua yang mendeklarasikan pencalonannya di posisi puncak kepemimpinan di Inggris, setelah anggota kabinet Penny Mordaunt mengumumkan niatnya pada Jumat (21/10) pekan lalu.

Sementara itu Johnson diperkirakan turut mengumumkan pencalonannya pada pekan ini. Indikasi ini terlihat setelah ia mempersingkat liburannya diKaribia untuk kembali ke Inggris pada Sabtu (22/10), untukcomebackke dunia politik kurang dari dua bulan setelah meninggalkan jabatannya sebagai PM Inggris.

Saat ini, Johnson, 58 tahun, dilaporkan sedang melobi rekan-rekan di Partai Konservatif agar ia bisa mengamankan minimal 100 suara dukungan dari total 357 suara anggota parlemen Konservatif, yang ia diperlukan hingga batas waktu Senin (24/10) sore.

Menurut penghitungan kantor beritaBBC, saat mengumumkan pencalonannya, Sunak kabarnya sudah bisa melewati ambang batas minimum suara dukungan sejak Jumat lalu dengan memperoleh dukungan dari 139 anggota parlemen Konservatif.

Pertemuan Rahasia

Hingga saat ini, Johnson, yang baru melepaskan kekuasaan pada awal September menyusul pemberontakan pemerintah atas serangkaian skandal, masih dipandang sebagai favorit di kalangan akar rumput.

Di tengah meningkatnya seruan untuk persatuan di dalam partai penguasa yang terpecah, dia dan Sunak dilaporkan pada Minggu telah mengadakan pembicaraan hingga larut malam. Dalam laporannya, harianThe Sunday Timesmenulis bahwa pertemuan rahasia beberapa jam antara Johnson dan Sunak dimaksudkan untuk "menguburkan kapak" dan membahas kesepakatan untuk memerintah bersama.

Namun, pengumuman pencalonan Sunak pada Minggu, menunjukkan bahwa ia yakin bisa mengalahkan Johnson.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top