Jumat, 07 Feb 2025, 08:23 WIB

Ribuan Ikan Keramba Mati di Telaga Ngebel, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

Petani ikan keramba menunjukkan bangkai ikan di lokasi keramba ikan air tawar miliknya di Telaga Ngebel, Ponorogo, Kamis (6/2/2025).

Foto: ANTARA

PONOROGO - Ribuan ikan keramba di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mati beberapa hari terakhir, diduga akibat perubahan suhu air yang tiba-tiba dan munculnya belerang dari dasar telaga.

Pemilik keramba, Dwi Prastyono, Jumat (7/2), menyatakan kematian ikan mulai terjadi sejak Jumat (31/1) pekan lalu, kemudian memuncak pada Sabtu (1/2) serta Minggu (2/2).

Ribuan ikan yang mati tersebut dikubur untuk mencegah pencemaran air.

"Karena perubahan suhu air mendadak, banyak ikan mati. Kalau tidak segera dikubur, air telaga bisa tercemar," kata Dwi.

Jenis ikan yang mati antara lain nila, tombro, tawes, dan gurami yang dipelihara di keramba apung. Sementara itu, ikan habitat asli telaga sejauh ini tidak terdampak.

Untuk mencegah kerugian lebih besar, Dwi menggunakan pompa air guna meningkatkan kadar oksigen di telaga.

Petani lain, Hadi Santoso, menyebut kemunculan belerang yang bercampur dengan air turut memperburuk kondisi. Ikan keramba dinilai lebih rentan dibanding ikan alami telaga.

"Sekitar 50 sampai 60 persen ikan di keramba mati. Ini fenomena musiman, biasanya terjadi setahun sekali atau dua kali. Tapi dua tahun terakhir tidak ada kejadian, baru muncul lagi sekarang," ujar Hadi.

Hadi memperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah akibat kematian ribuan ekor ikan yang beratnya bisa mencapai ratusan kilogram.

"Tidak ada pilihan lain, harus pasrah meski rugi besar. Ribuan ikan mati, mungkin beratnya bisa sampai ton,"tutupnya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: