Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia

RI Usulkan Jadi Pusat Vaksin Asia Tenggara

Foto : Dok Kemlu RI

Menlu RI, Retno LP Marsudi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, mengatakan bahwa Indonesia telah mengajukan usul untuk menjadi hub atau pusat vaksin di Asia Tenggara, dalam konteks kerja sama vaksin jangka panjang, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, di WuYi, Provinsi Fujian.

"Ide ini masih di tahap awal, namun yang kita usulkan antara lain kerja sama penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku, dan peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional," kata Menlu dalam konferensi pers yang digelar dari Tiongkok pada Jumat (2/4) petang waktu Jakarta.

Menurut Menlu Retno, ide tersebut menjadi bagian dari kerja sama vaksin yang dibahas dengan Menlu Wang Yi dalam kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu, dimana keduanya membahas penguatan dalam kemitraan vaksin baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Menlu RI mengatakan bahwa ide terkait kerja sama jangka panjang itu akan dibahas lebih lanjut, namun secara prinsip, Tiongkok telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia itu.

Adapun dalam konteks jangka pendek, Indonesia menyatakan harapan agar pemerintah Tiongkok terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin yang telah menjadi komitmen yang mengikat atau binding commitment dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada.

"Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga kita bahas langsung dengan para produsen vaksin di Tiongkok," kata Menlu Retno.

Pembahasan tersebut datang saat negara-negara produsen vaksin memunculkan pembatasan dan larangan ekspor dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di mana beberapa negara tengah menghadapi lonjakan kasus.

Pembatasan itu pun berpengaruh terhadap laju rantai pasok penyediaan vaksin bagi dunia. Menlu Retno mengungkapkan kekhawatirannya atas pengaruh tersebut terhadap perlambatan pembebasan dunia dari belenggu pandemi dan pemulihan ekonomi.

"Oleh karena itu, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, saya memiliki tanggung jawab moral untuk terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana," katanya.

Pertemuan Asean

Menlu Retno melakukan kunjungan ke Provinsi Fujian, Tiongkok, bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia berada di Tiongkok atas undangan Menlu Wang Yi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menlu Wang Yi melakukan pertemuan dengan empat menlu negara anggota Asean, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina di Provinsi Fujian pada 31 Maret-2 April 2021.

Pada Jumat, ketiga menteri dari Indonesia telah melakukan kurang lebih 14 pertemuan yang mencakup berbagai isu, termasuk situasi geopolitik, kerja sama vaksin, peningkatan kegiatan perdagangan dan investasi, serta kerja sama kekonsuleran termasuk upaya penguatan perlindungan bagi ABK Indonesia.Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top