Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan Bilateral

RI-Tiongkok Sepakati Peningkatan Perdagangan

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

Menyapa Anak-Anak - Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menyapa anak-anak berbaju daerah saat penyambutan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5). Selain bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, PM Li juga akan mengunjungi Sekretariat ASEAN dan menghadiri KTT Bisnis Indonesia- Tiongkok serta membahas tindak lanjut inisiatif Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 atau “Belt and Road” bersama Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, hingga stabilitas keamanan di kawasan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Keqiang, di Gedung Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya menerima kunjungan pertama yang mulia Perdana Menteri RRT. Baru saja kami melakukan bilateral yang membahas peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara," kata Presiden.

Terkait kerja sama ekonomi, lanjut Presiden, penting untuk dilakukan peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok. Hal itu disebabkan jumlah penduduk Tiongkok yang mencapai 1,37 miliar ini merupakan pasar besar sekali bagi komoditas dan produk Indonesia.

"Tadi, disambut sangat baik oleh Perdana Menteri untuk memberikan dukungan bagi masuknya lebih banyak lagi produk kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, kakao dan buah-buah dari Indonesia seperti manggis, buah naga dan salak," jelas Presiden.

Bahkan, secara khusus PM Li juga menyanggupi untuk peningkatan ekspor tambahan 500 ribu ton minyak kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok.

Sementara itu, PM Li Keqiang mengatakan Indonesia dan Tiongkok sebagai negara tetangga yang mempunyai hubungan yang baik serta memiliki berbagai kepentingan bersama.

Hal itu diketahui saat dirinya mengunjungi Indonesia 10 tahun lalu ketika menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri. Li mengungkapkan pihaknya bersama Indonesia akan meneruskan kerja sama dalam perdamaian sesuai norma dan hukum Internasional serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Selain itu, juga bersama-sama untuk bisa mendorong perkembangan ekonomi dunia, melindungi kebebasan perdagangan serta memberikan kemudahan untuk perdagangan dunia.

Tak hanya sawit, kata Li, Tiongkok juga akan meningkatkan impor kopi dan buah-buahan tropis dan yang lainnya dari Indonesia. Meski begitu, ia juga minta buah dari Tiongkok diberikan peluang di Indonesia. fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top