RI Targetkan IUAE-CEPA Diterapkan 2023

JAKARTA - Pemerintah segera meratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab atau Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Pemerintah memprioritaskan ratifikasi atas perjanjian tersebut mengingat besarnya potensi ekonomi yang akan didapat kedua negara.

"Tanpa ada ratifikasi, penandatanganan itu tidak berarti apa-apa. Saat ini, kita sedang menyusun rencana aksi dalam kaitan pascapenandatanganan," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Djatmiko B Witjaksono, dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin (4/7).

Djatmiko mengatakan ratifikasi atau pengesahan IUAE-CEPA akan dilakukan bersama pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebelum akhirnya nanti dapat berlaku. Proses ratifikasi ditargetkan bisa diselesaikan hingga akhir 2022 sehingga para pelaku usaha kedua negara dapat memanfaatkannya mulai awal Januari 2023.

Dia menyampaikan Kemendag juga akan melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan antara lain para pelaku usaha, eksportir, akademisi, pemerintah daerah agar dapat memanfaatkan secara maksimal.

Menurut dia, perjanjian IUAE-CEPA sangat bermanfaat bagi Indonesia khususnya di sektor ekonomi Islam atau syariah, di antaranya terkait sertifikasi halal, usaha kecil dan menengah, bahan mentah, makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik, modest fashion, pariwisata, media dan rekreasi, serta pembiayaan Islami (Islamic finance).
Halaman Selanjutnya....