Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ancaman Krisis Pangan - Banyak Negara Lakukan Proteksionisme untuk Penuhi Kebutuhan Sendiri

RI Sebaiknya Fokus ke Dalam Negeri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Senada Huda, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, mengatakan, di Indonesia sendiri kondisi pangan memang rawan karena rentan dengan bencana dan perubahan iklim yang mengancam sisi produksi.

Kerawanan pangan ini, lanjutnya, dialami oleh masyarakat kalangan bawah yang memiliki akses yang terbatas terhadap suplai pangan. Karena itu, lanjut dia, pemerintah harus menjaga agar produksi domestik itu terjaga, khususnya di lahan-lahan subur seperti di Jawa.

"Harus jaga, jangan sampai produksi di lahan subur itu turun, misalnya karena konversi lahan. Selama ini, konversi lahan ke perumahan ini sangat besar. Mestinya untuk menjaganya bisa pakai UU lahan pertanian berkelanjutan, tetapi itu susah juga di ekskusi karena kewenangan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah-red) itu ada di pemda," paparnya.

Menurut Tauhid, lahan di Jawa itu penting karena pengadaan lahan di luar Jawa belum bisa diharapkan. Buktinya, hasil food estate di luar Jawa jauh dari kata memuaskan.

Dalam catatan Badan Pangan Nasional sebanyak 74 kabupaten/ kota atau 14 persen dari jumlah daerah di Indonesia masuk dalam kategori rentan rawan pangan di Indonesia pada 2021. Kerentanan rawan pangan tersebut lantaran adanya ketimpangan antara produksi pangan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top