Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

RI Mesti Contoh Pendidikan Tinggi India

Foto : KORAN JAKARTA/SURADI

SEMINAR PENDIDIKAN | Rektor Universitas Yarsi, Susi Endrini (tengah) bersama sejumlah narasumber, usai seminar sehari bertema “Indonesia-India Higher Education Forum 2019” yang diselenggarakan Universitas Yarsi di Jakarta, akhir pekan ini. Kerja sama pendidikan tinggi dengan India dapat meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, (LLDIKTI), Illah Sailah menilai, India dengan populasi penduduk sekitar 1,33 miliar, terdapat banyak pendidikan tingi yang patut dicontoh, untuk kemajuan pendidikan tinggi di Tanah Air.

"Di India bagaimana mengelolah buku teks dengan murah, dan jurnalnya produktif. Dan ada program yang diperlukan untuk koordinasi antarkampus," kata Illah dalam seminar dengan tema "Indonesia India Higher Education Forum 2019" yang diselenggarakan Universitas Yarsi di Jakarta, akhir pekan lalu.

Seminar tersebut merupakan bagian dari kerja sama Indonesia-India dalam bidang pendidikan, penelitian, studi banding dan pertukaran pengetahuan mahasiswa.Ini merupakan kolaborasi antara Konsorsium Perguruan Tinggi Swasta (10 ) Jakarta Indonesia-India di bawah koordinasi LLDIKTI wilayah III agar dapat meningkatkan pendidikan, penelitian dan dapat meningkatkan pendidikan mahasiswa.

Rektor Universitas Yarsi, Prof. Susi Endrini mengatakan untuk Kampus Yarsi sudah ada program unggulan yang bisa dikelolah dan dilakukan penelitian antara Indonesia dan India. Apalagi, jelas Susi, Universitas Yarsi telah mengadakan konfrensi internasional tentang tumbuhan obat herbal. "Kita telah adakan perhelatan The 2nd International Conference of Herbal Medicine (ICHM) dan acara tersebut bertepatan dengan "The 2nd International Conference on Herbal Science, Technology and Medicine 2018," ujarnya.

Sementara Rektor Universitas Budi Luhur, Prof Didik Sulistyanto, yang juga sebagai Koordinator Konsorsium perguruan tinggi swasta (PTS) Jakarta Indonesia-India mengatakan setiap kampus mempunyai keunggulan di bidang akademik dan juga keahlian. "Budi Luhur kampus adalah yang bisa membuat mobil listrik. Kita serahkan unggulan masing-masing perguruan tinggi. Dan perbedaan ini dan itu perlu ada kerjasama dengan beberapa kampus. Ada kekuatan bidang pariwisata, IT dan kesehatan dan kita gabungkan," terangnya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top