Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Menggalang Solidaritas Global untuk Rakyat

RI Kembali Terima Vaksin dari AS dan Prancis

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia kembali menerima donasi vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis melalui skema berbagi dosis lewat fasilitas COVAX. Dosis dari AS dan Prancis ini selain mencerminkan kuatnya kemitraan Indonesia dengan AS dan Prancis, juga merupakan wujud komitmen semua negara untuk terus berkolaborasi menghadapi pandemi ini.

"Donasi vaksin Covid-19 ini mencerminkan kuatnya kemitraan Indonesia dengan AS dan Prancis," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, tentang kedatangan donasi vaksin tersebut, dalam pernyataan pers secara virtual, Jumat (17/9).

Sumbangan 2.632.500 dosis vaksin Pfizer dari pemerintah AS dikirim dalam dua tahap yaitu pada 16 September sejumlah 877.500 dosis dan pada 17 September sebanyak 1.755.000 dosis.

Pengiriman itu merupakan bagian dari 4.644.900 dosis tambahan melalui mekanisme berbagi dosis Pemerintah AS. Direncanakan pengiriman tahap ketiga sebesar 1.140.750 dosis akan tiba di Indonesia pada 19 September dan tahap keempat sebesar 871.650 dosis akan tiba pada 23 September.

"Kalau kita tambahkan semuanya dengan dukungan sebelumnya dari AS berupa vaksin Moderna yang sudah tiba di Indonesia sebesar 8.000.160 dosis, maka dukungan dosis pemerintah AS yang berarti Moderna dan Pfizer seluruhnya akan berjumlah 12.645.060 dosis," kata Retno.

Selain dari AS, Indonesia juga telah menerima 968.360 dosis vaksin AstraZeneca dukungan dari Prancis melalui jalur COVAX. Vaksin yang tiba di Indonesia, pada Kamis (16/9), merupakan pengiriman tahap kedua dari total komitmen tiga juta dosis vaksin oleh Prancis. Total dosis yang sudah diterima Indonesia dari Prancis adalah 1.327.060 dosis.

Memberikan Manfaat

Terus berdatangannya vaksin dari jalur berbagi dosis itu, menurut Menlu Retno, membuktikan upaya diplomasi vaksin Indonesia untuk menggalang solidaritas global memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat.

"Untuk itu, sekali lagi atas nama Pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih, apresiasi tinggi kepada Amerika Serikat dan Prancis. Terima kasih atas persahabatan dan solidaritasnya," tutur dia.

Jumlah warga Indonesia yang telah dua kali mendapat suntikan vaksin Covid-19 atau sudah menjalani vaksinasi lengkap sebanyak 44,1 juta lebih, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat pukul 12.00 WIB.

Data Satuan Tugas yang diterima di Jakarta, Jumat, menunjukkan jumlah penduduk yang telah selesai menjalani vaksinasi Covid-19 bertambah 639.744 orang menjadi seluruhnya 44.124.715 orang.

Sementara itu, jumlah warga yang sudah mendapat suntikan dosis pertama vaksin pada hari ini Jumat (17/9) tercatat bertambah 1.264.001 orang menjadi total 77.417.488 orang.

Adapun untuk suntikan ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan bertambah 15.364 orang, menjadi 834.538 orang.

Pemerintah berencana melakukan vaksinasi Covid-19 pada 208.265.720 juta warga guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus korona tipe SARS-CoV-2.

Saat ini, jumlah warga yang mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 baru 37,17 persen dari total sasaran dan warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi baru mencapai 21,18 persen dari seluruh target vaksinasi.

Pemerintah berupaya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menyediakan lebih banyak fasilitas pelayanan vaksinasi, termasuk di antaranya menyediakan pelayanan vaksinasi keliling, fasilitas lantatur vaksinasi, dan fasilitas pelayanan vaksinasi terapung.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan akselerasi vaksinasi, baik dalam hal distribusi maupun pelaksanaannya untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Menurut dia, target penerima vaksinasi juga telah diperluas dengan mencakup anak usia di atas 12 tahun dan ibu hamil.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Agus Supriyatna, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top