Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketersediaan Energi I PLTS Australia Menjadi Salah Satu Instalasi Energi Terbarukan Terbesar di Dunia

RI Harus Sadar Pentingnya Membangun Energi Surya untuk Masa Depan Bangsa

Foto : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Bangun PLTS secara Besar-besaran I Petugas PLN Indonesia Power UBP Bali membersihkan panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa (22/10). Pemerintah melalui PLN seharusnya membangun PLTS secara besar-besaran mengingat pentingnya energi bersih untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Tan mengatakan untuk memajukan proyek tersebut, Sun Cable perlu memvalidasi lebih lanjut rencana teknis dan komersialnya, dan mengamankan semua persetujuan yang diperlukan dari yurisdiksi terkait, termasuk negara-negara yang akan dilalui kabel tersebut. Menanggapi pertanyaan, EMA mengatakan bahwa tergantung pada rute yang akhirnya dipilih perusahaan, kabel bawah laut tersebut mungkin melewati Australia, Indonesia, dan Singapura.

Pada tahun 2021, Sun Cable mendapat persetujuan dari otoritas Indonesia untuk melakukan survei bawah laut di perairan teritorial mereka, dan memetakan rute kabel bawah laut ke Singapura. Patel mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan telah menyelesaikan survei bawah laut untuk sekitar 70 persen rute sejauh ini. Pada tahun 2027, ia memperkirakan perusahaan akan mencapai tahap financial close, yaitu saat semua perjanjian proyek dan pembiayaan telah ditandatangani.

Saat itu, aktivitas konstruksi akan dimulai. Ini akan terdiri dari tiga elemen, pembangunan ladang surya, beserta sistem penyimpanan baterai, saluran transmisi udara dari ladang surya ke Darwin, dan pembangunan kabel bawah laut dari Darwin ke Singapura. "Seiring berjalannya waktu, kami akan menyempurnakan jadwal itu karena kami masih dalam tahap perencanaan dan pengembangan," imbuh Patel. Pembangunannya diperkirakan menelan biaya 24 miliar dollar AS.

"Sekitar 170 juta dollar AS telah diinvestasikan dalam proyek tersebut selama tiga tahun terakhir, sehingga menghasilkan kemajuan substansial dalam mencapai tonggaktonggak penting pengembangan proyek," kata Patel. "Langkah-langkah tersebut termasuk memperoleh persetujuan lingkungan untuk pengembangan proyek, mengamankan opsi lahan untuk ladang tenaga surya, dan melakukan survei kabel bawah laut," tambahnya.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan, Singapura sangat komitmen melakukan dekarbonisasi maka mereka impor energi surya dari Australia. Agar lebih aman sumbernya bukan hanya dari satu negara, tetapi dari beberapa negara termasuk dari Indonesia dan Laos," kata Fabby.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top