Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Jembatan Komunikasi

RI Bisa Memainkan Peran Penting dan Strategis di Level Global

Foto : ISTIMEWA

EDI PRIO PAMBUDI Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian - Dengan menjadi anggota di Asean, APEC, dan G20 memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan peran strategis di level global maupun kawasan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan Indonesia memiliki kesempatan memainkan peran penting dan strategis di level kawasan maupun global.

Menurutnya, hal ini karena Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara yang menjadi anggota dalam tiga forum kerja sama ekonomi utama kawasan dan global, yaitu Asean, APEC, dan G20.

"Posisi unik yang dimiliki Indonesia dengan menjadi anggota di ketiga forum tersebut memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan peran strategis di level global maupun kawasan," kata Edi dalam seminar nasional "Road to Indonesia's Asean Chairmanship in 2023: Economic Pillar" sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu (3/12).

Ia menyebut Indonesia dapat menjadi jembatan komunikasi dan honest broker dari ketiga forum tersebut, mendorong agenda streamlining dari level global ke regional, serta mengartikulasikan agenda-agenda yang menjadi kepentingan kawasan ke level global.

Selain itu, kata Edi, Indonesia sebagai global middle power, secara substansial mampu mempengaruhi agenda global serta menjadi bagian dari solusi permasalahan global.

Lebih lanjut, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Chairmanship Asean 2023 yang mengusung tema "Asean Matter: Epicentrum of Growth". Dalam agenda tersebut, Indonesia akan mengangkat tiga klaster utama agenda prioritas, yaitu recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability, yang meresonansi agenda Presidensi G20 Indonesia 2022.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan mampu menjadikan kawasan Asean sebagai pusat pertumbuhan yang stabil, damai, dan menjadi jangkar stabilitas perekonomian dunia.

Dalam kesempatan itu ia juga menekankan peran penting pemuda untuk memajukan kawasan saat Indonesia memegang Keketuaan Asean.

"Saya berharap dengan seminar ini kita dapat merumuskan kebijakan konkret dari pemerintah untuk mendukung keberhasilan pada masa Keketuaan Indonesia pada Asean 2023 serta masyarakat akan semakin mengenal Asean dan mendukung agenda Keketuaan Indonesia di Asean," kata Edi sebagaimana dikutip Antara.

Butuh Keberanian

Pemerhati Ekonomi Nasional dari STIE YKP Yogyakarta, Aditya Hera Nurmoko mengatakan dengan posisi unik Indonesia tersebut di atas Indonesia memerlukan keberanian pemimpin dan sekaligus industriawan visioner sehingga tidak mau tunduk pada skenario rantai nilai global. Sumber daya alam dan posisi geografis serta cuaca sejak jaman dulu membuat Indonesia jadi incaran negara-negara besar dunia.

Karenanya, menurut Aditya, sudah saatnya di era energi terbarukan dan tantangan kelangkaan pangan ini Indonesia kembali mendudukkan dirinya sebagai negara besar yang berdaulat.

"Industriawan kita musti didorong untuk memiliki visi seperti Korsel, Jepang, dan Tiongkok. Jangan mau cuma eksportir bahan mentah atau bahkan malah importir. Dan pemimpin kita, musti bisa memberi kemudahan bagi industriawan yang bervisi kemandirian," kata Aditya.

Pengalaman kekalahan Indonesia di WTO terkait ekspor nikel musti membuat Indonesia makin semangat untuk hilirisasi tambang di dalam negeri. Sudah jelas tak ada negara maju yang mau memberikan begitu saja kemakmuran bagi negara menengah seperti Indonesia. "Tidak ada makan siang gratis. Semua harus kita rebut," tandas Aditya.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top