Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Global - Sektor Manufaktur Harus Jadi Andalan Ekonomi

RI Belum Mampu Ambil Untung dari Perang Dagang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sedangkan nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Januari-April 2019 juga turun dibandingkan capaian periode sama tahun sebelumnya, yakni dari 11,13 miliar dollar AS menjadi 10,34 miliar dollar AS. Sebaliknya, nilai impor Indonesia dari Tiongkok pada 2018 meningkat 27,31 persen (year-on-year/yoy), dari 35,76 miliar dollar AS menjadi 45,53 miliar dollar AS.

Artinya, dengan adanya perang dagang, Tiongkok bisa mencari pasar alternatif selain ke AS, yakni ke Indonesia, India, dan negara lainnya. Ekonom senior dari BNI, Ryan Kiryanto, menambahkan perang dagang tidak berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Pertama, ekses barang ekspor Tiongkok ke AS malah membanjiri Indonesia.

Kedua, Vietnam lebih mampu memanfaatkan sengketa dagang itu dengan mengirimkan barang ekspor ke AS yang sama kualitasnya dengan buatan Tiongkok. "Dampaknya tidak ada yang positif, malah kita kebanjiran barang-barang dari Tiongkok. Sebaliknya, Vietnam bisa memanfaatkan," jelas dia.

Ketiga, tambah Ryan, relokasi perusahaan besar dari Tiongkok kebanyakan ke negara ASEAN, namun tidak menuju Indonesia, melainkan ke Thailand, Vietnam, dan Malaysia, selain ke Taiwan dan Meksiko. "Ini menunjukkan kesiapan negara-negara tadi, lebih baik dibandingkan Indonesia," tutur dia.

Baca Juga :
Perluasan Jaringan


Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top