Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

RI-Australia Teken DCA, Menhan Tegaskan Bukan Pakta Pertahanan

Foto : ANTARA/Anis Efizudin

Kerja sama pertahanan -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Menhan Australia Richard Donald Marles (kiri) memeriksa pasukan saat penandatangan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) RI-Australia di Aula Graha Utama, kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/8).

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami menghormati itu, kami memahami itu, dan yang terpenting, kami sangat berkepentingan bertetangga dengan negara non-blok seperti Indonesia. Jadi, perjanjian ini bukan aliansi militer, tetapi sebagaimana namanya, ini adalah perjanjian yang akan mempererat kerja sama kami di bidang pertahanan," kata Marles.

Dia pun yakin kerja sama pertahanan yang diteken dua negara hari ini bakal meningkatkan interoperabilitas antara TNI dan angkatan bersenjata Australia.

"Kita akan melihat interoperabilitas yang lebih kuat antara kedua angkatan bersenjata, yang berguna untuk beroperasi di wilayah masing-masing, dan menggunakan dasar itu, kami dapat bekerja sama lebih erat untuk mencapai kepentingan bersama, yaitu menjaga ketertiban dunia," kata Marles, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Australia.

Perundingan DCA RI-Australia berlangsung di Jakarta dan Canberra secara bergantian pada Mei, Agustus, dan Desember 2023. Perundingan itu rampung pada 20 Agustus 2024, dan diumumkan langsung oleh Menhan Prabowo bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saat keduanya bertemu di Australian Parliament House, Canberra.

Perjanjian pertahanan itu membuka jalan untuk membentuk program kerja sama bidang pertahanan dan militer, termasuk juga latihan gabungan bersama, pertukaran taruna serta perwira, dan peningkatan dialog antarangkatan bersenjata.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top