Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Revolusi Mental Gagal dalam Transisi Energi, Menurut Ekonom Energi UGM

Foto : Foto : Antara

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi.

A   A   A   Pengaturan Font

"Masalahnya, selain belum adanya perubahan paradigma, Indonesia juga tidak memiliki teknologi untuk mengembangkan EBT. Agar tidak tergantung pada teknologi negara asing, ada urgensi untuk mengembangkan teknologi EBT secara mandiri. Pasalnya, kemandirian merupakan salah satu esensi revolusi mental. Penguasaan teknologi secara mandiri harus dilakukan melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) anak bangsa dalam peningkatan kapabilitas teknologi (technological capability) EBT," tambahnya.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM dan kapabilitas teknologi EBT, PT PLN (Persero) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menjalin kerja sama. Upaya ini dianggap sebagai penerapan revolusi mental untuk melakukan perubahan paradigma dan penguasaan teknologi EBT secara mandiri.

Menurut Fahmy Radhi, tanpa penerapan revolusi mental, perubahan paradigma untuk migrasi dari energi fosil kotor ke EBT dan penguasaan teknologi EBT secara mandiri akan sulit terwujud. Selain itu, pencapaian tujuan transisi energi untuk mencapai NZE pada tahun 2060 juga akan menjadi mustahil.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai bahwa penerapan revolusi mental dan penguasaan teknologi EBT secara mandiri adalah kunci dalam mencapai tujuan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk lebih mempercepat langkah-langkah konkret dalam mencapai revolusi energi dan menggerakkan transisi ke energi bersih demi tercapainya sasaran NZE pada tahun 2060.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top