Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Produktivitas

Revolusi Digital Bakal Kerek Perekonomian Tumbuh 7 Persen

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo meyakini revolusi digital yang berlangsung bisa mengerek pertumbuhan ekonomi ke level 7 persen apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Keyakinan itu didasarkan pada terminologi digital dividens yang disampaikan Bak Dunia pada 2016.

Dalam terminologi itu disebutkan digitalisasi ekonomi sebagai terobosan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor ekonomi, melahirkan target dan keputusan-keputusan bisnis yang lebih akurat, mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru, sembari menciptakan ekosistem perekonomian yang lebih inklusif.

"Kesemuanya ini pada akhirnya akan meningkatan produktivitas perekonomian, yang pada gilirannya akan membawa perekonomian kepada lintasan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkesinambungan, yang diiringi dengan peningkatan kesempatan kerja dan pelayanan publik yang lebih baik," kata Agus dalam sambutannya pada seminar bertajuk Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Rabu (9/8).

Terobosan ekonomi digital guna peningkatan kesempatan kerja dan produktivitas, kata Agus, merupakan pekerjaan rumah bersama antara pemangku kebijakan publik, pelaku usaha, dan akademisi. Menurut Agus, revolusi digital tidak dapat dihindari dan melanda Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan rintisan atau start-up berbasis digital sangat luar biasa, baik di perdagangan barang dan jasa (e-commerce), moda pembayaran, maupun pembiayaan.

Jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online pada 2016 mencapai 24,74 juta orang. Selama setahun terakhir, para pengguna internet tersebut telah membelanjakan uang sekitar 5,6 miliar dollar AS atau sekitar 75 triliun rupiah di berbagai e-commerce. Dengan kata lain, setiap pengguna e-commerce di Indonesia rata-rata membelanjakan 3 juta rupiah per tahun. "Aktivitas belanja online yang tinggi sejalan dengan keaktifan orang Indonesia di media sosial. Jakarta bahkan dikenal sebagai Twitter capital of the world," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top