![Retrograde Intrarenal Surgery, Metode Penanganan Batu Ginjal yang Sulit Diatasi](https://koran-jakarta.com/images/article/retrograde-intrarenal-surgery-metode-penanganan-batu-ginjal-yang-sulit-diatasi-240609201850.jpg)
Retrograde Intrarenal Surgery, Metode Penanganan Batu Ginjal yang Sulit Diatasi
![Retrograde Intrarenal Surgery, Metode Penanganan Batu Ginjal yang Sulit Diatasi](https://koran-jakarta.com/images/article/retrograde-intrarenal-surgery-metode-penanganan-batu-ginjal-yang-sulit-diatasi-240609201850.jpg)
rof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K, seorang dokter spesialis urologi sedang memaparkan Salah satu metode penanganan penyakit batu ginjal adalah dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)I di Jakarta Rabu (5/6).
JAKARTA - Salah satu metode penanganan penyakit batu ginjal adalah dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS). Tindakan ini untuk mengatasi kasus batu ginjal yang sulit seperti batu ginjal dengan ukuran besar, batu yang terlalu keras dan yang sulit dijangkau tanpa operasi.
Metode RIRS menjadi salah satu inovasi yang memberikan keuntungan, khususnya bagi pasien, karena prosedurnya dilakukan lebih cepat, tidak meninggalkan bekas luka pada tubuh pasien, pemulihan lebih cepat, minim rasa nyeri, dan risiko infeksi lebih rendah dibanding metode bedah terbuka.
"RIRS memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi karena dapat mengakses langsung ke ginjal dan menghancurkan batu ginjal menjadi fragmen-fragmen kecil, berbentuk seperti pasir hingga debu," kata Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K, Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI di Jakarta Rabu (5/6).
Penderita batu ginjal kata dr. Nur sering kali tidak merasakan adanya gejala atau keluhan. Oleh sebab itu, tanpa disadari batu ginjal bisa menjadi besar, dengan gejala yang sering dirasakan berupa nyeri pinggang yang hilang timbul meskipun tidak melakukan gerakan berlebih.
"Gejala lainnya adalah kencing berwarna kemerahan atau kencing darah, kencing keruh berpasir atau keluar batu kecil, dan bila terjadi infeksi akan menyebabkan demam serta nyeri saat berkemih," lanjut dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya