Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Respons pada Data Inflasi Bersifat Terbatas

Foto : ANTARA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sentimen terhadap penguatan rupiah di awal pekan ini cenderung menipis dibandingkan akhir pekan lalu. Respons pelaku pasar terhadap data inflasi diperkirakan tak berlangsung lama sehingga nilai tukar rupiah berpotensi berbalik arah.

Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (3/9) sore, ditutup menguat usai pengumuman data inflasi Agustus 2019. Rupiah menguat empat poin dari akhir pekan lalu menjadi 14.194 rupiah per dollar AS. Meski demikian, penguatan awal pekan ini lebih rendah dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 40 poin.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta kemarin mengatakan inflasi pada Agustus 2019 yang mencapai 0,12 persen, lebih rendah dibandingkan ekspektasi para analis di 0,16 persen dan di bawah inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,31 persen. "Artinya, ekonomi dalam negeri masih bisa terkendali walaupun harga cabai dan emas melambung tinggi. Ini menandakan BI dalam pertemuan pada September (ini) harus menahan suku bunga acuan alias tetap," ujar Ibrahim.

Bank Indonesia (BI) sendiri sudah dua kali menurunkan suku bunga acuan. Menurut Ibrahim, walaupun penurunan berikutnya masih terbuka, namun seyogyanya BI menahan diri dari penurunan suku bunga.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top