Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rendah, Penetrasi Asuransi ASEAN

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kesenjangan akses asuransi (insurance gap) masih menjadi isu krusial di berbagai negara ASEAN, termasuk Indonesia, Vietnam dan Thailand. Laporan Best's Special Report berjudul "ASEAN Favorable Demographics and Development Boost Economic Growth" menyebutkan, penetrasi ASEAN masih sangat rendah, hanya 3,6 persen.

Di Indonesia sendiri penetrasi asuransi baru mencapai 4 persen. Hal ini menjadi tantangan para industri, untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari kerugian yang harus ditanggung.

Founder dan CEO Pasarpolis, Cleosent Randing mengatakan, kesenjangan akses asuransi dan tidak meratanya distribusi asuransi menjadi tantangan besar di Indonesia. "Melalui adopsi teknologi di industri ini, kami mampu menjembatani kesenjangan akses bagi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi," ujar dia dalam webinar Kamis (4/2).

Untuk mempersempit kesenjangan akses asuransi, Pasarpolis, selema 5 tahun memperluas akses asuransi secara lebih inklusif kepada semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat di daerah terpencil dan prasejahtera. Hasilnya perusahaan ini mengklaim telah memberikan polis asuransi kepada 11 persen populasi masyarakat Indonesia atau sekitar 30 juta masyarakat Indonesia.

Tercatat, 90 persen dari konsumen Pasar Polis adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first time buyer), dan 40 persen pemegang polis mereka merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online.

Dengan potensi pasar yang masih tinggi Pasarpolis saat ini berfokus mendorong penetrasi asuransi baik di Indonesia dan juga negara-negara di ASEAN. Bersama International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan di bawah naungan World Bank yang fokus pada percepatan inklusi dan literasi keuangan di kawasan tersebut, memperluas jangkauan sekaligus mempersempit insurance gap.

"Salah satunya melalui pengembangan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Cleosent. Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste, Azam Khan, menuturkan IFC dengan senang hati melakukan investasi di Pasarpolis, yang sedang memperluas jangkauan distribusi layanan digitalnya, sehingga membuat asuransi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan tinggal di daerah terpencil.

"Selain itu, investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat ini bertujuan untuk mendukung upaya negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di ASEAN," tambah Azam. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top