Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rencana Kenaikan PPN

Foto : ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww

Sejumlah wisatawan mengunjungi tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Sabtu (15/5/2021). Pada H+2 libur lebaran, pihak pengelola TMII membatasi jumlah pengunjung sebanyak 18 ribu wisatawan atau 30 persen dari total kapasitas.

A   A   A   Pengaturan Font

Asumsi pemerintah bahwa tahun ini sudah terjadi pemulihan dinilai terlalu optimistik. Karena itu, rencana menaikkan PPN yang didasarkan bahwa tahun ini sudah terjadi pemulihan sangatlah tidak tepat.

Saat ini, daya beli masyarakat masih belum pulih. Mereka masih mengharapkan bantuan dari pemerintah, bukan malah dibebani dengan kenaikan tarif PPN.

Rencana menaikkan tarif PPN hampir dipastikan akan membuat investor yang berencana menanamkan modalnya ke Indonesia berpikir ulang. Mereka perlu mengalkulasi ulang biaya produksi yang harus dikeluarkan dan berapa keuntungannya.

Dan ujungnya, kenaikan tarif PPN justru akan mengurangi pendapatan negara karena harga komoditas akan semakin mahal. Jika harga mahal dan naik tinggi, masyarakat akan mengurangi konsumsi dan ini akan menekan penerimaan negara.

Baca Juga :
Surpres RUU IKN

Kenaikan PPN, jelasnya, pasti meningkatkan biaya produksi dan jika pandemi masih berlangsung pada 2022 maka masyarakat akan menahan daya belinya. Keputusan masyarakat menahan konsumsi membuat permintaan barang dan jasa akan turun sehingga berdampak pada sektor usaha yaitu penurunan utilisasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top