Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Remaja Putri Harus Berperan Cegah Stunting

Foto : ISTIMEWA

kurang gizi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Upaya penanggulangan kekerdilan (stunting) harus dimulai dari remaja khususnya remaja putri sebagai calon ibu. Sebab masalah ini bukan hanya ketika anak mengalami persoalan gizi, namun perlu dimulai dari pemahaman tentang 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Pencegahan stunting harus diawali dengan memastikan remaja sebagai calon ibu benar-benar siap menghadapi 1.000 HPK," ujar Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) Arif Hidayat dalam webinar Kamis (18/3).

Menurut data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, jumlah penduduk usia 10-24 tahun mencapai sekitar 61 juta jiwa dan jumlah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah sebanyak 54 juta. Mereka ini perlu diedukasi tentang pentingnya kecukupan gizi pada 1.000 HPK.

Dampak dari kurang teredukasinya terkait gizi pada para orang tua masih banyak ditemukan. Banyak balita mengonsumsi makanan instan sebagai asupan makanan sehari-hari. "Misalnya konsumsi kental manis sebagai minuman susu oleh balita bahkan bayi pun masih jamak ditemukan dengan frekwensi yang cukup tinggi 2 hingga 8 gelas per hari," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menuturkan, asupan protein dan gizi anak dan remaja saat ini jauh dari harapan. Untuk mencegah stunting dan masalah gizi kronis caranya dengan Penyiapan Kehidupan Berkeluargabagi Remaja (PKBR) terutama generasi milenial perlu dilakukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top