Rektor Penentu Keberhasilan PTM Terbatas
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Jamal Wiwoho
JAKARTA - Rektor dan kepala perguruan tinggi penentu keberhasilan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Rektor harus berani mempersiapkan kampus untuk memulai PTM terbatas. Demikian disampaikan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho, di Jakarta, Kamis (30/9).
"Saya mengajak para pemimpin perguruan tinggi untuk bersama-sama memberanikan diri memulai PTM Terbatas," ujarnya. Dia berpesan, pelaksanaan PTM terbatas dimulai secara prinsip bersyarat, berizin, dan bertahap.
Jamal menerangkan, PTM terbatas penting guna mencegah terus hilangnya capaian belajar atau learning loss. Hal ini akan memperburuk kondisi pendidikan Indonesia sudah tertinggal dibanding negara-negara lain. Dia menjelaskan, syarat PTM terbatas seluruh warga kampus sudah divaksinasi. Sedangkan berizin, dari orang tua bagi mahasiswa untuk mengikuti PTM terbatas.
"Izin orang tua amat penting untuk mahasiswa mendapatkan legitimasi tatap muka. Dengan begini, akan ada kampus-kampus yang membuka diri secara perlahan," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, Aris Junaidi, mengingatkan, jika ditemukan kasus positif, pemimpin perguruan tinggi menghentikan sementara PTM terbatas di area terkonfirmasi Covid-19 hingga kondisi terkendali. Pemimpin kampus juga harus mengaktifkan Satgas penanganan Covid-19 internal. Dia juga terjun memantau pelaksanaan protokol kesehatan di kampus dan mengevaluasi secara berkala.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya