Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Siber

Rekayasa Informasi Jadi Alat Utama

Foto : istimewa

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Informasi yang telah direkayasa sudah menjadi salah satu alat utama dalam peperangan. Informasi ini disampaikan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian,di Jakarta, Senin (7/2).

"Peperangan sekarang tidak hanya menggunakan senjata secara fisik, tetapi juga memakai informasi yang telah direkayasa. Itu sudah merupakan alat utama dalam peperangan," kata dia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar "Current Cybersecurity Trend and Future Challenges."

Adapun beberapa teknik menggunakan rekayasa informasi sebagai senjata dalam peperangan antara lain dengan cara melakukan propaganda hitam, pembanjiran informasi, dan polarisasi. Kalau di Indonesia yang terkenal adalah melalui penyebaran hoaks.

Rekayasa informasi, tutur dia, merupakan serangan siber yang bersifat sosial, di mana target sasarannya adalah manusia. Serangan bertujuan memengaruhi cara pikir, sistem kepercayaan, serta sikap, dan tindak manusia yang berinteraksi di ruang siber. "Hoaks ini dirancang sedemikian rupa untuk menanamkan kebencian kepada masyarakat, kelompok dengan masyarakat lain. Ini akan sangat berbahaya terutama bagi Indonesia," kata Hinsa.

Ia mengambil contoh mengenai peperangan di Suriah, negara korban perang informasi. Perang Suriah didului penanaman kebencian di tengah masyarakat. "Masyarakatnya diadu dengan pemerintahnya. Lahirlah kebencian. Semua melalui perang informasi di ruang siber," ucap Hinsa Siburian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top