Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelayanan Publik -- Wapres Harap Otonomi Daerah Pacu Tingkatkan Kemakmuran

Reformasi Birokrasi Harus Dapat Langsung Dirasakan Masyarakat

Foto : istimewa

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah daerah harus merubah cara pandang dalam mencapai target dan prioritas program sehingga reformasi birokasi bisa langsung dirasakan masyarakat.

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meminta Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk melakukan perubahan cara pandang dalam upaya mencapai target.

Hal ini dilakukan guna memastikan agar reformasi birokrasi dapat langsung dirasakan dampaknya ke masyarakat. "Untuk mendorong reformasi birokrasi berdampak, perlu perubahan paradigma dari orientasi input yang cenderung administratif, di mana kita berpatokan pada berapa anggaran yang telah dan akan dihabiskan, berubah menjadi orientasi outcome yang melihat dampak kinerja nyata yang dihasilkan dan dirasakan masyarakat," ujar Anas dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, perlu dilakukan penyesuaian alokasi anggaran agar lebih memberikan dampak. Dalam konsep money follow program, besaran anggaran dialokasikan sesuai dengan program kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan.

Sementara pada konsep program follow result, pemilihan program dan kegiatan harus sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan. "Upaya ini dilakukan karena tidak boleh ada satu rupiah pun anggaran instansi pemerintah yang tidak memiliki hasil atau manfaat bagi masyarakat. Sehingga kinerja dan dampak program pembangunan dapat dirasakan," tuturnya.

Mantan Bupati Banyuwangi itu menyebutkan sampai dengan tahun 2022, telah dilakukan penyelarasan antara perencanaan, penganggaran, dan kinerja di tingkat pemerintah daerah sehingga menghasilkan efisiensi dan pencegahan potensi pemborosan anggaran sebesar 121,9 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top