Realisasi Target Bauran EBT Dipacu
Pemerintah harus berani mengambil langkah ambisius dalam upaya memastikan Indonesia tidak lagi mengalami ketergantungan terhadap energi fosil.
JAKARTA - Bauran energi baru dan terbarukan (EBT) dalam energi nasional pada 2021 mencapai 11,5 persen. Ke depan, pemerintah mengakselerasi upaya untuk mencapai bauran energi dari EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Untuk mempercepat realisasi target EBT pada 2025, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sejumlah upaya, meliputi penyelesaian Peraturan Presiden (Perpres) harga EBT, penerapan Peraturan Menteri (Permen) ESDM PLTS Atap, mandatori bahan bakar nabati (BBN), pemberian insentif fiskal dan nonfiskal untuk EBT.
"Pemerintah juga memberikan kemudahan perizinan berusaha dan mendorong demand (permintaan) ke arah energi listrik, seperti kendaraan dan kompor listrik," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (17/1).
Dalam kurun lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 1.730 megawatt (MW) dengan kenaikan rata-rata sebesar 4,3 persen per tahunnya. Kapasitas terpasang PLT EBT pada 2021 mencapai 654,76 MW dari target 854,78 MW.
"Tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada 2021 sebesar 654,76 MW, di antaranya dari PLTA Poso Peaker Expansion #1-4, PLTA Malea, 3 unit PLTP, PLT Bioenergi, 18 unit PLTM, dan 7 unit PLTS dan PLTS Atap," urai Dadan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya