![Realisasi Anggaran Belum Efektif](https://koran-jakarta.com/images/article/phpiz7gea_resized.jpg)
Realisasi Anggaran Belum Efektif
![Realisasi Anggaran Belum Efektif](https://koran-jakarta.com/images/article/phpiz7gea_resized.jpg)
Bantuan pemerintah ke sektor pertanian mulai dari pupuk hingga alat mesin belum mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan petani.
JAKARTA - Pemerintah didesak segera mengevaluasi penggunaan anggaran sektor pertanian. Sebab, sasaran kebijakan yang diambil pemerintah selama ini justru kontraproduktif bagi peningkatan kesejahteraan petani.
Indikasi tersebut bisa dilihat dari pendapatan petani terus merosot. Selain itu, saat panen raya, pemerintah justru memutuskan membuka impor beras sehingga merusak harga gabah di level petani.
Peneliti Ekononi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menegaskan bantuan kepada petani, baik pupuk maupun alat mesin pertanian (alsintan) belum merata dalam pola distribusinya. "Pemerintah gagal menyejahterahkan petani, tapi kampanye soal bantuan pertanian masif sekali. Hal itu tidak sinkron," ujarnya, di Jakarta, Kamis (3/1).
Di sektor perkebunan, lanjut Bhima, anjloknya harga sawit disebabkan pemerintah lambat mengantisipasi penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor tradisional. Menurutnya, upaya ekstensifikasi negara tujuan ekspor sangat lambat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya