Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ratusan Rudal Antik Eks-Taiwan akan Merevolusi Pertahanan Udara Ukraina

Foto : Kementerian Pertahanan Taiwan

Rudal Raytheon MIM-23, Homing All-the-Way Killer (HAWK) milik Taiwan. Krisis sebenarnya muncul karena Angkatan Udara Ukraina harus menembakkan lusinan rudal setiap hari untuk menahan pesawat tempur, drone, dan rudal balistik dan jelajah Rusia.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain lebih andal, menembak lebih jauh, lebih akurat, dan lebih tahan terhadap gangguan daripada sistem Soviet yang setara, pertahanan udara Barat ini lebih berkelanjutan. Kyiv dapat memanfaatkan pasokan rudal pengganti dari pabrik dan stok di negara-negara sahabat.

Janji SAM sebelumnya telah menggusur sekitar 20 dari 50 baterai Soviet-vintage pra-perang Ukraina. Tantangannya sekarang adalah bagi Ukraina untuk menggantikan 30 lainnya. Sumbangan selusin atau lebih baterai bekas HAWK Taiwan yang ditengahi oleh Amerika akan sangat membantu untuk memecahkan masalah ini.

HAWK adalah SAM jarak menengah. Setiap rudal berukuran 17 kaki, ditembakkan oleh peluncur dengan tiga putaran, dengan jangkauan sekitar 30 mil. Rudal tersebut menampung energi dari radar berbasis darat yang dipantulkan dari target udara. Selusin negara yang masih menggunakan HAWK menghargainya karena kesederhanaannya, kekompakannya.

"Satu helikopter heavylift dapat mengangkut peluncur, dan kemampuan untuk ditingkatkan," tulis David.

Memang, perusahaan Norwegia Kongsberg, pembangun NASAMS, telah mengembangkan pos komando digital baru untuk baterai HAWK yang meminjam komponen utamanya dari NASAMS. Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa angkatan udara Ukraina mungkin, dengan sedikit usaha, dapat menggabungkan baterai NASAMS dan HAWK menjadi satu kekuatan menggunakan radar dan pos komando yang sama.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top